kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Warga Inggris dilanda panic buying, supermarket terpaksa lakukan pembatasan


Rabu, 18 Maret 2020 / 16:19 WIB
Warga Inggris dilanda panic buying, supermarket terpaksa lakukan pembatasan
ILUSTRASI. FILE PHOTO - A woman shops at a Sainsbury's store in London, Britain October 11, 2016. REUTERS/Neil Hall/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD PACKAGE - SEARCH BUSINESS WEEK AHEAD 16 JANUARY FOR ALL IMAGES


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  LONDON. Panic buying (panik belanja) di Inggris meningkat pada hari Rabu. Sejumlah rak di supermarket mulai kosong karena warga yang khawatir adanya isolasi atawa lockdown. 

Akibatanya warga Inggris mulai menimbun stok mankanan. Kondisi ini mendorong supermarket Tesco dan Sainsbury membatasi pembelian.

Mengutip Reuters, Rabu (18/3), Perdana Menteri Boris Johnson, yang mendapat kritik karena bertindak terlalu lambat dan terlalu hati-hati untuk mengatasi wabah virus coroana mengatakan pada hari Selasa bahwa tidak ada alasan untuk menimbun bahan makanan dan bahwa persediaan makanan aman.

Baca Juga: Malaysia lockdown, pemerintah: Corona lebih berbahaya dari tsunami

Namun, di supermarket-supermarket, para pembeli ketakutan. Lorong-lorong rak di Supermarket dibiarkan kosong hanya tinggal es krim dan coklat telur Paskah yang tersisa di banyak toko besar.

Terlihat juga antrian panjang dan berliku di beberapa supermarket pada hari Rabu, kata wartawan Reuters. "Semakin buruk," kata seorang sumber di salah satu kelompok supermarket utama Inggris.

Sainsbury menerapkan pembatasan pembelian untuk mencegah panic buying. Sementara Tesco memungkinkan pembeli untuk belanja hanya dua bungkus barang-barang tertentu seperti pasta kering, tisu toilet dan susu panjang umur (long life milk).

Baca Juga: Malaysia resmi memulai isolasi (lockdown) selama dua pekan, begini kondisinya

Pedagang besar Inggris, termasuk pemimpin pasar Tesco, Sainsbury, Asda, dan Morrisons, bersama dengan toko diskon Aldi dan Lidl, telah berjuang selama lebih dari seminggu untuk menjaga rak-rak di supermarket mereka tetap penuh.




TERBARU

[X]
×