Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Sebagian besar penasihat melihat perubahan pajak berlaku surut sangat tidak mungkin. Tetapi, banyak pula pengamat yang mengatakan sebaliknya.
Hal ini lah yang ditakutkan warga kaya AS, karena kesulitan mengambil langkah yang tepat untuk menghadapi ketentuan baru itu. "Banyak kolega dan klien saya yang mengandalkan tahun depan sebagai tanggal efektif untuk setiap perubahan pajak," kata Alison Hutchinson, Direktur Pelaksana di Brown Brothers Harriman.
Adapun, Undang-Undang tahun 2017 yang disahkan oleh Partai Republik sangat meringankan orang kaya. Contohnya, aturan itu memperbolehkan orang kaya AS untuk meneruskan hartanya ke ahli waris tanpa pajak untuk nominal US$ 11,7 juta bagi individu dan US$ 23,4 juta untuk pasangan di tahun 2021.
Baca Juga: Hadapi China, ini strategi baru perang maritim AS di Laut China Selatan
Namun, tidak ada Partai Demokrat yang setuju akan Undang-Undang itu, dan Biden telah bersumpah untuk mencabutnya dan mengurangi jumlah yang dibebaskan dari pajak.
Tapi di sisi lain, kalaupun Pemerintahan Biden tidak melakukan apa pun, ketentuan itu berakhir di tahun 2025. Dengan kata lain, orang yang belum memanfaatkan pembebasan pajak warisan itu mungkin akan kehabisan waktu, menurut Penasihat Keuangan.
Lantaran bisa saja tanggal efektif aturan itu diubah. "Tanggal efektif dari perubahan adalah semacam jebakan bagi siapa saja yang mencoba bertindak sekarang," ungkapnya.