kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.502.000   11.000   0,44%
  • USD/IDR 16.794   37,00   0,22%
  • IDX 8.646   36,29   0,42%
  • KOMPAS100 1.197   8,91   0,75%
  • LQ45 860   6,19   0,73%
  • ISSI 309   1,58   0,51%
  • IDX30 440   1,54   0,35%
  • IDXHIDIV20 513   2,02   0,39%
  • IDX80 134   0,88   0,66%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 141   0,83   0,59%

Warning WHO: Jangan buru-buru melonggarkan lockdown, bahaya!


Senin, 13 April 2020 / 06:45 WIB
Warning WHO: Jangan buru-buru melonggarkan lockdown, bahaya!
ILUSTRASI. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Spanyol mencatat jumlah kematian harian terendah dalam 17 hari pada hari Jumat, dengan 605 orang meninggal. Menurut angka terbaru, Spanyol mendaftarkan 15.843 kematian terkait dengan virus.

Baca Juga: Nyaris Tembus 20.000, Kematian Akibat Corona di AS Jadi Yang Tertinggi di Dunia

Namun, pemerintah telah mendesak masyarakat untuk terus menegakkan aturan jarak sosial selama akhir pekan panjang Paskah.

Di Italia, Perdana Menteri Giuseppe Conte memperpanjang penguncian nasional hingga 3 Mei, memperingatkan bahwa keuntungan yang dicapai sejauh ini tidak boleh hilang.

Namun, sebagian kecil bisnis yang telah ditutup sejak 12 Maret akan diizinkan untuk dibuka kembali pada hari Selasa.

Baca Juga: Indonesia disebut berpotensi jadi episentrum baru virus corona, ini kata pemerintah

Conte secara khusus menyebutkan toko buku dan toko pakaian anak-anak. Akan tetapi laporan media menunjukkan bahwa binatu dan layanan lainnya juga dapat dimasukkan.

Hanya toko kelontong dan apotek yang diizinkan beroperasi sejak kebijakan penguncian dimulai.




TERBARU

[X]
×