Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor kawakan, Warren Buffett melakukan pembelian kembali atau buycback saham perusahaannya yakni Berkshire Hathaway senilai US$ 5,1 miliar atau setara Rp 75,03 triliun pada Sabtu (8/9).
Ini merupakan rekor buyback di kuartal kedua karena bisnis Buffett terganggu akibat pandemi corona (Covid-19).
Dilansir dari Investor, Sabtu (8/8), nilai buyback tersebut meningkat dua kali lipat dari realisasi kuartal keempat 2019 yakni US$ 2,2 miliar. Ini merupakan pembalikan dari buyback yang lebih lambat sebesar US$ 1,7 miliar pada kuartal pertama.
Baca Juga: Rajin masuk pasar, kekayaan Warren Buffett bertambah Rp 84,7 triliun dalam sepekan
Pada Mei lalu, Buffett menyebut aksi buyback tidak menarik dari transaksi keuangan lain. Sebab, harga saham tersebut tidak jatuh. "Di mana itu benar - benar terasa jauh lebih baik bagi kami daripada hal-hal lain, termasuk nilai opsi uang, untuk naik secara besar - besaran. Dan ini jalan besar," kata Buffett.
Namun Buffet berubah pikiran. Ia melakukan buyback saham Berkshire atau bertolak belakang dengan aksi penjualan saham senilai US$ 13 miliar yang dilakukannya. Ini merupakan aksi penjualan saham terbesar lebih dari satu dekade, ketika dia menguangkan saham maskapai penerbangannya.
Dengan lonjakan penjualan saham tersebut, nilai kas Berkshire naik ke rekor tertinggi baru yakni US$ 146,6 miliar atau naik dari realisasi kuartal pertama sebesar US$ 137 miliar.
Baca Juga: Pemimpin Hezbollah bantah pihaknya terlibat dalam ledakan di Lebanon
Sebelum laporan kuartal kedua, Buffett telah menunjukkan tanda-tanda akan menggunakan uang lebih besar dari itu untuk digunakan. Pada awal Juli, perusahaan setuju untuk mengakuisisi aset transmisi dan penyimpanan gas alam dari Dominion Energy ( DE ) senilai US$ 10 miliar.
Dan selama beberapa minggu terakhir, Berkshire terus mengapit saham Bank of America Corp (BAC) dengan membeli lebih dari US$ 2 miliar saham.
Berdasarkan jumlah saham, BAC adalah posisi terbesar Buffett, tetapi Apple (AAPL) tetap nomor satu berdasarkan nilai dan menyumbang 46% dari portofolio saham Buffett .
Namun, Berkshire belum membuat kesepakatan besar selama pandemi corona. Semenetara pembelian besar terakhirnya adalah US$ 37 miliar Precision Castparts pada tahun 2016.
Baca Juga: Indonesia dihantui resesi, simak saran Warren Buffett soal investasi di masa sulit
Berkshire tetap berhati-hati untuk melakukan aksi merger dan akuisisi dalam beberapa tahun terakhir. Investor telah menuntut lebih banyak buyback, terutama sejak 2018.
Saat itulah Berkshire melonggarkan kebijakan buyback untuk memungkinkan Buffett dan tangan kanannya, Wakil Ketua Charlie Munger, untuk membeli kembali saham ketika harganya di bawah nilai intrinsik.