Sumber: Fortune | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warren Buffett, salah satu pengusaha paling terkenal dan dihormati di dunia, telah lama dikenal sebagai pendukung Partai Demokrat.
Namun, menjelang pemilihan presiden 2024, Buffett yang dikenal sebagai "Oracle of Omaha" justru memilih diam. Ini merupakan perkembangan yang menarik, mengingat Omaha, tempat tinggal Buffett di Nebraska, dapat menjadi faktor penentu dalam pemilu mendatang.
Keunikan Sistem Pemilu di Nebraska
Nebraska dikenal sebagai salah satu dari dua negara bagian di Amerika Serikat yang tidak menggunakan pendekatan winner-take-all dalam distribusi suara elektoral, sama seperti Maine.
Sejak 1992, Nebraska membagi lima suara elektoralnya sebagai berikut: dua suara diberikan kepada pemenang suara populer di seluruh negara bagian, sementara tiga suara sisanya didistribusikan berdasarkan hasil di masing-masing distrik kongres.
Baca Juga: Pengusaha Asal Brasil Gugat Penjualan Properti Senilai US$79 Juta kepada Jeff Bezos
Dari ketiga distrik ini, Distrik Kedua yang mencakup Omaha dan sekitarnya adalah yang paling kompetitif. Di pemilu 2020, distrik ini memilih Joe Biden, dan pada 2008 memilih Barack Obama. Tahun ini, Distrik Kedua bisa menjadi penentu bagi hasil akhir pemilu presiden 2024.
Bagaimana Satu Suara Bisa Menentukan Pemilu?
Dalam skenario tertentu, suara elektoral dari Distrik Kedua Nebraska dapat menjadi sangat penting.
Misalnya, jika Kamala Harris memenangkan negara bagian "tembok biru" seperti Pennsylvania, Michigan, dan Wisconsin tetapi kalah dari Donald Trump di negara bagian kunci lainnya seperti Carolina Utara, Georgia, Arizona, dan Nevada, serta satu distrik di Maine yang condong ke Republik, hasilnya bisa imbang 269-269.
Dalam kasus ini, satu suara elektoral dari Distrik Kedua Nebraska bisa menjadi penentu yang membawa Harris mencapai 270 suara elektoral.
Karena pentingnya distrik ini, baik Demokrat maupun Republik telah memfokuskan upaya mereka di Omaha. Sekutu Trump bahkan mencoba mengubah undang-undang pemilu Nebraska agar suara elektoral di negara bagian tersebut menggunakan sistem winner-take-all.
Di sisi lain, para pendukung Demokrat di distrik ini menggunakan simbol berupa titik biru pada papan kampanye, menunjukkan betapa pentingnya satu suara elektoral ini.
Baca Juga: 40,5% Portofolio Warren Buffett Senilai US$312 Miliar Berada di 2 Saham Ini
Mengapa Buffett Belum Angkat Bicara?
Dalam pemilu sebelumnya, Buffett sering menyuarakan dukungannya terhadap kandidat Demokrat. Pada 2016, dia secara terbuka mendukung Hillary Clinton dan tampil bersamanya dalam berbagai acara kampanye. Buffett juga memiliki riwayat panjang dalam mendukung isu-isu progresif, seperti hak aborsi dan kebijakan perpajakan yang lebih adil.
Namun, dalam pemilu 2024 ini, Buffett belum menunjukkan dukungannya secara publik. Keheningan Buffett menarik perhatian, mengingat pengaruhnya dalam politik Amerika Serikat. Pada 2020, dia menyatakan bahwa dia seorang Demokrat, meskipun bukan seorang Demokrat berkarte, yang berarti dia juga pernah memilih kandidat dari Partai Republik.
Buffett juga pernah menyuarakan pandangan yang lebih moderat dalam isu-isu tertentu. Misalnya, pada 2015, dia menulis di Wall Street Journal bahwa memperluas Earned Income Tax Credit adalah solusi yang lebih baik untuk ketidaksetaraan pendapatan dibandingkan menaikkan upah minimum.
Selain itu, dalam suratnya kepada para pemegang saham tahun lalu, Buffett mengkritik beberapa kebijakan yang didorong oleh para legislator Demokrat, khususnya terkait penolakan pembelian kembali saham (share buybacks).
Baca Juga: 6-10 September 2024, Warren Buffett Jual 5,8 Juta Saham Bank of America
Donasi Politik Buffett dan Pemilu 2024
Berdasarkan data Komisi Pemilihan Federal (FEC), terakhir kali Buffett memberikan donasi politik adalah pada November 2019, ketika dia menyumbang sebesar US$106.500 kepada Komite Kampanye Kongres Demokrat. Namun, untuk pemilu 2024, belum ada tanda-tanda bahwa Buffett akan memberikan sumbangan besar kepada kandidat Demokrat, termasuk Kamala Harris.
Sementara Omaha, kota tempat Buffett tinggal, menjadi salah satu pusat perhatian dalam pemilu ini, tampaknya Buffett sendiri memilih untuk tidak terlibat secara langsung. Meskipun dia mungkin tidak akan memasang tanda dukungan "titik biru" di halaman rumahnya, posisi diamnya di pemilu ini mencerminkan pendekatan yang lebih hati-hati dalam politik.