Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warren Buffett, investor legendaris dan CEO Berkshire Hathaway, kembali membuat langkah penting dalam portofolionya dengan menjual saham Bank of America (BofA) senilai US$228,7 juta.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Berkshire untuk mengurangi kepemilikannya di bank terbesar kedua di Amerika Serikat tersebut.
Penjualan Saham Terbaru: Sebuah Langkah Strategis
Pada periode antara 6 hingga 10 September, Berkshire Hathaway melepas sekitar 5,8 juta saham BofA. Total penjualan saham BofA oleh Berkshire sejak pertengahan Juli telah mencapai sekitar 174,7 juta saham, menghasilkan pendapatan sebesar US$7,19 miliar.
Baca Juga: Warren Buffett Masih Pegang 11% Saham Bank of America, Nilainya US$33,7 Miliar
Menurut data dari LSEG, ini merupakan penjualan saham besar-besaran yang telah dilakukan Berkshire dalam beberapa bulan terakhir.
Namun, Berkshire tetap menjadi pemegang saham terbesar Bank of America dengan kepemilikan saat ini berada di 11,1%. Oleh karena itu, Berkshire diwajibkan untuk melaporkan penjualan saham secara rutin hingga kepemilikannya turun di bawah 10%.
Mengapa Berkshire Mengurangi Kepemilikan di Bank of America?
Warren Buffett mulai berinvestasi di Bank of America pada tahun 2011, ketika Berkshire membeli US$5 miliar saham preferen. Sejak saat itu, Bank of America telah menjadi salah satu investasi paling berharga di portofolio Berkshire. Namun, penjualan saham ini menimbulkan pertanyaan tentang motivasi di balik langkah tersebut.
Menurut seorang analis dari Deutsche Bank, penjualan saham oleh Berkshire mungkin bertujuan untuk mengurangi kepemilikan di bawah ambang batas pelaporan 10%, guna menghindari pengawasan regulasi yang lebih ketat.
Selain itu, walaupun Buffett sebelumnya memuji CEO Bank of America, Brian Moynihan, serta kinerja bank, keputusan ini tampaknya lebih didorong oleh pertimbangan strategis dan peraturan daripada ketidakpercayaan terhadap perusahaan.
Baca Juga: CEO Bank of America Buka Suara Terkait Aksi Jual Saham yang Dilakukan Warren Buffett
Penjualan saham yang signifikan ini telah mempengaruhi kinerja saham Bank of America di pasar. Saham BofA turun 0,8% dalam perdagangan premarket pada hari Rabu setelah pengumuman penjualan saham oleh Berkshire. Secara umum, saham Bank of America telah tertinggal dari indeks pasar yang lebih luas sejak Berkshire memulai penjualan sahamnya.
Kebijakan Investasi Warren Buffett
Warren Buffett, yang saat ini berusia 94 tahun, dikenal sebagai salah satu investor paling dihormati di dunia. Strateginya selalu fokus pada investasi jangka panjang dalam perusahaan-perusahaan berkualitas tinggi yang ia yakini akan menghasilkan keuntungan berkelanjutan.
Namun, seperti yang ditunjukkan oleh langkahnya untuk mengurangi kepemilikan di Bank of America, Buffett tidak ragu untuk menyesuaikan portofolionya jika diperlukan.
Brian Moynihan, CEO Bank of America, juga menyatakan bahwa Buffett adalah investor yang luar biasa untuk bank tersebut. Namun, Moynihan menambahkan bahwa ia tidak bertanya secara langsung kepada Buffett tentang alasan penjualan saham baru-baru ini, menunjukkan bahwa keputusan tersebut mungkin murni merupakan kebijakan internal Berkshire.
Baca Juga: 29,5% Portofolio Warren Buffett Diinvestasikan dalam 2 Saham Kecerdasan Buatan Ini
Prospek ke Depan untuk Bank of America dan Berkshire Hathaway
Meskipun ada penjualan saham yang besar, prospek jangka panjang untuk Bank of America masih tetap positif. Bank ini tetap menjadi salah satu lembaga keuangan terbesar di Amerika Serikat dengan portofolio yang beragam dan kuat.
Dalam jangka panjang, performa Bank of America akan sangat bergantung pada faktor-faktor eksternal seperti kondisi ekonomi, kebijakan suku bunga, dan tren pasar keuangan global.
Di sisi lain, Berkshire Hathaway akan terus menavigasi pasar dengan pendekatan investasi yang pragmatis, memanfaatkan peluang untuk meningkatkan nilai portofolionya. Penjualan saham BofA ini mungkin hanya langkah taktis dalam strategi investasi jangka panjangnya.