kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Warren Buffett pegang uang tunai sebesar Rp 1.820 triliun, begini reaksi investor


Kamis, 12 Desember 2019 / 16:46 WIB
Warren Buffett pegang uang tunai sebesar Rp 1.820 triliun, begini reaksi investor
ILUSTRASI. Warren Edward Buffett dikenal sebagai 'Penyihir dari Omaha' atau 'Oracle dari; Omaha' (Peramal dari Omaha) adalah seorang investor, pengusaha, dan dermawan asal Amerika Serikat


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett memilih memegang uang tunai hampir sebesar US$ 130 miliar atau setara Rp 1.820 triliun (kurs Rp 14.000). Akibatnya, uang tunai sebesar itu menjadi menganggur. Kendati begitu, pemegang saham Berkshire Hathaway ini tidak frustrasi atas kebutuhan Buffett tersebut. 

Mereka berpikir bahwa Buffett mungkin memiliki satu alasan yang sangat bagus untuk terus memegang sejumlah besar uang. Buffett ingin penggantinya dikapitalisasi dengan sangat baik dan investor diyakinkan adanya uang tunai yang besar.

"Kami tidak frustrasi karena kami telah memilikinya selama beberapa dekade dan telah menghasilkan banyak uang," ujar Bill Smead dari Smead Capital Management di The First Trade, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (12/12).

Baca Juga: Bill Gates bisa tidur setidaknya 7 jam sehari setelah membaca buku ini

Smead melanjutkan, Buffett memang agak frustrasi karena dia memegang uang tunai begitu banyak, tetapi para pemegang saham Berkshire Hathaway percaya Buffett memegang uang tunai begitu banyak karena alasan tertentu. Justru mereka khawatir bila dua pemimpin Berkshire Hathaway yakni Buffett, 89 tahun, dan wakilnya Charlie Munger, 95 tahun, jatuh sakit. 

Smead merujuk reaksi saham Berkshire ketika Buffett mengungkapkan dia telah didiagnosis kanker prostat tahap 1 pada 17 April 2012 sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor.

Kala itu, saham kelas A dan B Bershire turun sekitar 2% dari 17 April hingga 23 April, tertinggal dari indeks S&P 500 dengan persentase poin penuh, menurut data Yahoo Finance Premium. Namun saham itu menguat sekitar 12% hingga akhir tahun karena Buffett meyakinkan para investor bahwa kanker itu tidak mengancam jiwanya.

Baca Juga: Bagaimana Warren Buffett memilih sahamnya?

Namun tetap saja, berita itu menjadi ketakutan bagi para investor Berkshire seperti Smead, yang selama beberapa dekade telah menghasilkan uang di balik panggilan saham yang berfokus pada nilai Buffett dan akuisisi yang menjadi berita utama.

"Ketika salah satu dari mereka [Buffett atau pasangannya Charlie Munger] memiliki penyakit medis, mereka mendapatkan bazooka itu untuk membeli kembali persediaan Berkshire Hathaway jika orang panik. Kedua, tidak ada apa pun yang diletakkan di pangkuan Buffett, meskipun ia membeli ke Occidental Petroleum, kami menyukai gagasan itu, ”tambah Smead.

Pada kuartal III 2019, tercatat Buffett memegang uang tunai hampir US$ 130 miliar. Meskipun Buffett belum melakukan akuisisi yang heboh sejak Precision Castparts pada 2015, ia telah menghabiskan sebagian uang tunai Berkshire.  

Baca Juga: Bill Gates bocorkan sumber kebahagiaannya, ternyata bukan uang

Buffett telah mengumpulkan investasi yang cukup besar di Apple (AAPL) dan telah menambahkan saham Amazon (AMZN) ke dalam kepemilikan ekuitasnya. Berkshire menghabiskan US$ 700 juta untuk membeli kembali sahamnya sendiri di kuartal ketiga.

Dan awal tahun ini, Buffett menurunkan dana tunai itu sebesar US$ 10 miliar untuk berinvestasi di Occidental (OXY) untuk membantunya mengambil alih Anadarko.

Baca Juga: Warren Buffett: Periode holding favorit kami adalah selamanya



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×