Sumber: The Motley Fool | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Chairman Berkshire Hathaway, Warren Buffett, dikenal sebagai investor nilai. Strategi investasi ini berfokus pada membeli saham yang diperdagangkan di bawah nilai intrinsiknya.
Meski terlihat sederhana, pendekatan ini sulit diterapkan karena saham yang murah sering kali dijual murah karena alasan tertentu. Investor harus menentukan apakah saham tersebut benar-benar undervalued atau justru menjadi perangkap nilai.
Salah satu saham di portofolio Berkshire yang memunculkan perdebatan ini adalah Sirius XM Holdings (SIRI). Saham perusahaan audio digital ini telah turun hampir 58% sepanjang tahun 2024. Bahkan, beberapa analis Wall Street baru-baru ini menurunkan peringkatnya.
Baca Juga: 5 Metode Warren Buffett untuk Kelompok Kelas Menengah yang Ingin Kaya Raya
Namun, Berkshire terus membeli saham ini sepanjang tahun. Apakah Warren Buffett memiliki pandangan berbeda dibandingkan Wall Street?
Sirius XM mengoperasikan layanan radio satelit Sirius dan platform streaming musik Pandora.
Awal tahun ini, perusahaan memisahkan diri dari Liberty Media untuk menyederhanakan struktur perusahaan, sekaligus melakukan pemecahan saham terbalik 1:10 guna meningkatkan daya tarik sahamnya.
Selain itu, Sirius mengembangkan platform podcastnya dengan membeli hak distribusi dan iklan eksklusif untuk acara populer seperti Call Her Daddy dan Smartless.
Strategi ini menarik perhatian Buffett, yang dikenal menyukai kisah pemulihan. Selain itu, Sirius menawarkan dividen dengan hasil 4,6% dan mempertimbangkan pembelian kembali saham, memberikan peluang pendapatan pasif bagi investor.
Baca Juga: Investor di Wall Street Tengah Menanti Aksi Warren Buffett untuk Borong Saham Ini
Namun, rencana pemulihan Sirius tampaknya membutuhkan waktu. Dalam pembaruan strategisnya, Sirius memproyeksikan pendapatan tahun 2025 sekitar US$ 8,5 miliar, lebih rendah dari estimasi sebelumnya, bahkan turun dari pendapatan yang diharapkan tahun 2024.
Perusahaan juga mencatat penurunan jumlah pelanggan sepanjang tahun ini.
Sirius berupaya mengurangi biaya operasional hingga US$ 200 juta pada akhir tahun dan menurunkan utang sekitar US$ 700 juta. Manajemen juga berkomitmen untuk mempertahankan pembayaran dividen, meski panduan terbaru ini memicu penurunan peringkat dari analis Wall Street.