Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Keputusan untuk membatalkan editorial yang mendukung calon presiden Demokrat Kamala Harris pada tahun lalu memicu lebih dari 300.000 pembatalan langganan digital.
Perubahan di halaman editorial kemudian menambah 75.000 pembatalan lagi.
Dalam periode yang sama, Amazon menyumbang US$ 1 juta untuk inaugurasi Trump dan membayar US$ 40 juta kepada penyedia konten untuk mendanai dokumenter tentang Ibu Negara Melania Trump, yang sebagian besar keuntungan jatuh kepadanya.
Baca Juga: Setelah Menikah, Jeff Bezos Jual Saham Amazon Senilai US$ 5,4 Miliar
Ahli media menekankan pentingnya keterbukaan. Mantan deputi editor halaman opini Washington Post, Ruth Marcus, mengatakan, “Mengungkap konflik kepentingan selalu penting, terutama jika melibatkan pemilik surat kabar.”
Ia menambahkan, kurangnya pengungkapan editorial tentang renovasi Gedung Putih bukan kasus tunggal.
Sebelumnya, editorial Post mendukung pengembangan reaktor nuklir mikro militer dan mendorong pemerintah Washington D.C. mempercepat izin mobil swakemudi. Padahal, Amazon dan perusahaan milik Bezos memiliki kepentingan finansial dalam teknologi nuklir dan kendaraan otonom melalui investasi di X-Energy dan Zoox.
Baca Juga: Jeff Bezos Jual Saham Amazon Senilai Rp 87,5 Triliun Usai Menikah
Marcus menegaskan, “Memberi tahu pembaca tentang kemungkinan konflik kepentingan itu krusial. Apalagi bila yang dimaksud adalah pemilik surat kabar.”
Bezos sendiri pernah menulis, “The Post memang membuat hidup saya lebih kompleks. Ternyata, saya juga membuat The Post lebih kompleks.” Kini, publik dan para pengamat media mempertanyakan sejauh mana kompleksitas itu mengaburkan transparansi bagi pembaca.













