Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Washington Post kembali menjadi sorotan setelah sejumlah editorialnya dianggap menutup-nutupi kepentingan keuangan pemiliknya, Jeff Bezos.
Pendiri Amazon ini sebelumnya sempat mengakui bahwa kepemilikannya atas surat kabar itu bisa menimbulkan persepsi konflik kepentingan.
Dalam dua pekan terakhir, minimal tiga editorial resmi Washington Post membahas isu yang terkait langsung dengan kepentingan finansial Bezos, namun tanpa mengungkapkan keterkaitannya.
Baca Juga: Jeff Bezos dan Empat Anaknya, Kisah Keluarga di Balik Kesuksesan Amazon
Mengutip NPR.org, Kamis (30/10/2025), ironisnya, posisi editorial surat kabar ini justru sejalan dengan keuntungan bisnis Bezos.
Kasus terbaru muncul saat editorial Post membela langkah Presiden Donald Trump yang merenovasi sayap timur Gedung Putih untuk membangun ballroom baru, tanpa studi atau konsultasi yang biasanya diwajibkan.
Padahal, Amazon disebut sebagai salah satu penyumbang utama biaya proyek itu.
Awalnya, Post tidak menyebut fakta tersebut. Baru setelah Bill Grueskin, mantan editor Wall Street Journal dan Bloomberg, menyoroti ketidakterbukaan itu di media sosial, pengakuan terkait donasi Amazon dimasukkan, tanpa memberi tanda kepada pembaca bahwa editorial telah diubah.
Grueskin menilai, “Redaksi Washington Post kini runtuh. Tidak ada klarifikasi atau koreksi yang dilampirkan pada editorial tersebut.”
Baca Juga: Jeff Bezos Diisukan Bakal Beli Vogue sebagai Hadiah Pernikahan untuk Lauren Sanchez
Kepada NPR, Post dan editor opini barunya, Adam O’Neal, tidak menanggapi permintaan komentar.
O’Neal direkrut oleh Bezos pada musim panas ini setelah perubahan besar-besaran di halaman opini surat kabar, dengan fokus pada dua hal: kebebasan individu dan pasar bebas. Banyak kolumnis dan editor senior meninggalkan surat kabar, sebagian karena dipecat.
Keputusan untuk membatalkan editorial yang mendukung calon presiden Demokrat Kamala Harris pada tahun lalu memicu lebih dari 300.000 pembatalan langganan digital.
Perubahan di halaman editorial kemudian menambah 75.000 pembatalan lagi.
Dalam periode yang sama, Amazon menyumbang US$ 1 juta untuk inaugurasi Trump dan membayar US$ 40 juta kepada penyedia konten untuk mendanai dokumenter tentang Ibu Negara Melania Trump, yang sebagian besar keuntungan jatuh kepadanya.
Baca Juga: Setelah Menikah, Jeff Bezos Jual Saham Amazon Senilai US$ 5,4 Miliar
Ahli media menekankan pentingnya keterbukaan. Mantan deputi editor halaman opini Washington Post, Ruth Marcus, mengatakan, “Mengungkap konflik kepentingan selalu penting, terutama jika melibatkan pemilik surat kabar.”
Ia menambahkan, kurangnya pengungkapan editorial tentang renovasi Gedung Putih bukan kasus tunggal.
Sebelumnya, editorial Post mendukung pengembangan reaktor nuklir mikro militer dan mendorong pemerintah Washington D.C. mempercepat izin mobil swakemudi. Padahal, Amazon dan perusahaan milik Bezos memiliki kepentingan finansial dalam teknologi nuklir dan kendaraan otonom melalui investasi di X-Energy dan Zoox.
Baca Juga: Jeff Bezos Jual Saham Amazon Senilai Rp 87,5 Triliun Usai Menikah
Marcus menegaskan, “Memberi tahu pembaca tentang kemungkinan konflik kepentingan itu krusial. Apalagi bila yang dimaksud adalah pemilik surat kabar.”
Bezos sendiri pernah menulis, “The Post memang membuat hidup saya lebih kompleks. Ternyata, saya juga membuat The Post lebih kompleks.” Kini, publik dan para pengamat media mempertanyakan sejauh mana kompleksitas itu mengaburkan transparansi bagi pembaca.













