Sumber: Dailymail | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – LONDON. Majalah mode ternama Vogue dikabarkan bisa segera berada di bawah kepemilikan miliarder Amazon, Jeff Bezos.
Spekulasi ini mencuat seiring rumor bahwa Bezos tengah mempertimbangkan membeli induk usaha Vogue, Conde Nast, sebagai hadiah pernikahan untuk istrinya, Lauren Sanchez.
Melansir pemberitaan Dailymail.co.uk Senin (7/7), Lauren, yang merupakan mantan jurnalis dan kini istri dari orang terkaya keempat di dunia itu, menjadi bintang sampul digital Vogue edisi Juli.
Baca Juga: Kalahkan Elon Musk dan Jeff Bezos, Inilah Orang Terkaya Sepanjang Sejarah
Ia tampil dalam balutan gaun pengantin Dolce & Gabbana yang konon dipilih langsung oleh Editor Global Vogue, Dame Anna Wintour.
Banyak pihak menilai kemunculan Lauren bukanlah kebetulan, melainkan sinyal dari manuver yang lebih besar.
Rumor ini makin kencang setelah Anna Wintour, sosok legendaris di balik Vogue, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Pemimpin Redaksi pada akhir Juni 2025 setelah 37 tahun menjabat.
Meskipun tak lagi memegang gelar Editor-in-Chief, Anna masih menjabat sebagai Chief Content Officer Condé Nast secara global.
Sumber internal di industri fesyen dan di dalam Conde Nast mengatakan bahwa perombakan besar-besaran, termasuk gelombang PHK global dan langkah-langkah efisiensi, mencerminkan persiapan menuju penjualan.
Baca Juga: Jeff Bezos Menjual 3,3 Juta Saham Amazon Senilai US$ 737 Juta pada Akhir Juni
Di Inggris, misalnya, staf Vogue kini bekerja dari ruang kantor bersama (WeWork) di dekat Stasiun Waterloo setelah markas besar mereka di Hanover Square dijual.
“Rumor bahwa Jeff Bezos akan membeli Conde Nast adalah topik utama di kalangan industri fesyen dan internal Vogue,” ujar salah satu sumber kepada The Mail on Sunday.
“Lauren Sanchez adalah sosok yang tidak biasa untuk dijadikan bintang sampul. Banyak yang percaya bahwa kehadirannya di edisi Juli adalah bagian dari strategi keluarga Newhouse untuk menarik perhatian Bezos.”
Keluarga Newhouse, pemilik Conde Nast sejak 1959 melalui Advance Publications, membantah bahwa perusahaan mereka sedang dijual.