Sumber: CNN,Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui penanganan wabah virus corona (Covid-19) memang agak terlamat. Menurut WHO, dunia seharusnya menanggapi pandemi virus corona sebulan atau dua bulan lalu.
"Virus ini adalah musuh publik nomor satu," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers yang dikutip CNN, Rabu (25/3).
Baca Juga: Kedodoran tangani corona, AS bisa menjadi seperti Italia
Namun, dia menambahkan petugas kesehatan masih percaya ada peluang untuk melawan virus corona ini.
"Waktu untuk bertindak sebenarnya sebulan lalu, dua bulan lalu. ... tapi kami masih percaya ada peluang," katanya.
Kata Tedros, ini adalah kesempatan kedua, yang seharusnya tidak kita sia-siakan dan lakukan segalanya untuk menekan dan mengendalikan virus corona ini. "Ini adalah tanggung jawab kita semua, terutama kepemimpinan politik adalah kuncinya," tandasnya.
Tedros mencontohkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memperlihatkan komitmen politik dan kepemimpinan untuk memerangi epidemi yang berkembang di AS.
WHO sendiri telah mengingatkan bahwa AS dapat menjadi episentrum global pandemi.
Baca Juga: Ilmuwan China: Ada 26.000 kasus virus corona tak terdeteksi di Wuhan
Tedros juga memuji keputusan sulit tetapi bijaksana yang diambil Jepang untuk menunda Olimpiade Tokyo 2020.
Dia mengatakan beberapa negara telah menghabiskan waktu dalam menyusun sumber daya untuk memerangi wabah tersebut.
"Kami telah mengatakan kepada dunia bahwa jendela peluang semakin menyempit dan waktu untuk bertindak sebenarnya lebih dari sebulan yang lalu, dua bulan lalu," kata Tedros.
Baca Juga: Bak kota mati, arena skating di Madrid berubah menjadi kamar mayat darurat
Pejabat WHO ini mengingatkan kembali bahwa dunia menghadapi kekurangan peralatan perlindungan pribadi bagi petugas kesehatan, terutama masker, sarung tangan, gaun dan pelindung wajah.
Tedros akan mencari dukungan untuk meningkatkan produksi dan pendanaan dari para pemimpin Kelompok 20 yang mengadakan pertemuan puncak pada hari Kamis ini.
Di India, Tedros berkata India memiliki kapasitas, dan sangat penting dan bagus untuk melihat bahwa India mengambil langkah-langkah awal. Ini akan membantu Anda menekan dan mengendalikannya sesegera mungkin sebelum menjadi serius.
“Jadi ini sangat penting, seperti apa yang terjadi sekarang di India yang kami anggap akan memotongnya sejak awal, ketika Anda hanya memiliki 606 kasus," kata Tedros seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Terbanyak kedua di dunia, korban tewas di Spanyol akibat corona melampaui China