kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.065   149,00   1,88%
  • KOMPAS100 1.117   26,05   2,39%
  • LQ45 798   25,23   3,27%
  • ISSI 283   2,00   0,71%
  • IDX30 416   14,67   3,66%
  • IDXHIDIV20 470   17,32   3,83%
  • IDX80 124   2,91   2,41%
  • IDXV30 132   3,39   2,63%
  • IDXQ30 132   4,72   3,71%

WHO: Harusnya dua bulan lalu dunia bertindak cegah wabah corona


Kamis, 26 Maret 2020 / 07:24 WIB
WHO: Harusnya dua bulan lalu dunia bertindak cegah wabah corona
ILUSTRASI. Menurut WHO, dunia seharusnya menanggapi pandemi virus corona sebulan atau dua bulan lalu.


Sumber: CNN,Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

Tedros juga memuji keputusan sulit tetapi bijaksana yang diambil Jepang untuk menunda Olimpiade Tokyo 2020.

Dia mengatakan beberapa negara telah menghabiskan waktu dalam menyusun sumber daya untuk memerangi wabah tersebut.

"Kami telah mengatakan kepada dunia bahwa jendela peluang semakin menyempit dan waktu untuk bertindak sebenarnya lebih dari sebulan yang lalu, dua bulan lalu," kata Tedros.

Baca Juga: Bak kota mati, arena skating di Madrid berubah menjadi kamar mayat darurat

Pejabat WHO ini mengingatkan kembali bahwa dunia menghadapi kekurangan peralatan perlindungan pribadi bagi petugas kesehatan, terutama masker, sarung tangan, gaun dan pelindung wajah.

Tedros akan mencari dukungan untuk meningkatkan produksi dan pendanaan dari para pemimpin Kelompok 20 yang mengadakan pertemuan puncak pada hari Kamis ini.

Di India, Tedros berkata India memiliki kapasitas, dan sangat penting dan bagus untuk melihat bahwa India mengambil langkah-langkah awal. Ini akan membantu Anda menekan dan mengendalikannya sesegera mungkin sebelum menjadi serius.

“Jadi ini sangat penting, seperti apa yang terjadi sekarang di India yang kami anggap akan memotongnya sejak awal, ketika Anda hanya memiliki 606 kasus," kata Tedros seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Terbanyak kedua di dunia, korban tewas di Spanyol akibat corona melampaui China




TERBARU

[X]
×