kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.571   109,00   0,66%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

WHO: Industri Tembakau, Alkohol, Makanan Olahan Halangi Kebijakan Kesehatan


Kamis, 18 September 2025 / 20:47 WIB
WHO: Industri Tembakau, Alkohol, Makanan Olahan Halangi Kebijakan Kesehatan
ILUSTRASI. A view shows The World Health Organization (WHO) headquarters in Geneva, Switzerland, January 28, 2025. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – LONDON. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menuding perusahaan tembakau, alkohol, dan makanan ultra-olahan menjadi penghalang utama pemerintah dalam menerapkan kebijakan kesehatan yang berpotensi menyelamatkan jutaan nyawa.

Tekanan Industri Hadang Kebijakan

Dalam pernyataannya, WHO menyebut pemerintah kerap menghadapi tekanan lobi intensif dari industri untuk menggagalkan, melemahkan, atau menunda regulasi kesehatan.

Baca Juga: Merasa Hipertensi? Ambang Batas versi WHO Berbeda dari Anggapan Umum

Kebijakan yang kerap jadi sasaran termasuk pajak kesehatan hingga pembatasan pemasaran produk ke anak-anak.

“Tidak dapat diterima jika kepentingan komersial meraup keuntungan dari meningkatnya angka kematian dan penyakit,” kata Dr Etienne Krug, Direktur Departemen Determinan Kesehatan, Promosi, dan Pencegahan WHO, Kamis (18/9/2025).

Dalam laporan terpisah, WHO mengungkapkan investasi sebesar US$3 per orang oleh pemerintah untuk penyakit tidak menular dapat menyelamatkan lebih dari 12 juta nyawa sekaligus menghasilkan penghematan ekonomi senilai US$1 triliun hingga 2030.

PBB akan mengalokasikan satu hari khusus untuk membahas penyakit tidak menular (NCD) seperti kanker dan penyakit jantung dalam sidang umum tahunan di New York pekan depan.

Negara anggota diperkirakan menyepakati target baru dan peta jalan penanggulangan NCD. Namun, kelompok kesehatan memperingatkan bahwa rancangan deklarasi politik telah banyak dilemahkan akibat tekanan industri.

Baca Juga: WHO: Hampir 12.000 Balita di Gaza Mengalami Malnutrisi Akut

Bantahan Industri

Industri makanan, tembakau, dan alkohol menolak tuduhan WHO. Mereka menyatakan terbuka untuk berdialog demi mengurangi dampak buruk konsumsi, serta menilai keterlibatan industri dapat menghasilkan kebijakan yang lebih efektif.

“Kami menyambut kesempatan untuk berbagi perspektif mengenai cara mengurangi konsumsi alkohol berlebihan,” ujar Justin Kissinger, Presiden World Brewing Alliance.

Sementara itu, International Food and Beverage Alliance menilai tidak tepat menyamakan industri makanan dengan tembakau dan alkohol.

Baca Juga: China Janjikan Dana Tambahan US$500 Juta untuk WHO Selama 5 Tahun ke Depan

“Kami sangat tidak setuju dengan anggapan bahwa industri kami menghalangi kemajuan,” tegas Rocco Renaldi, Sekjen aliansi tersebut.

Perwakilan Philip Morris International juga menambahkan, “WHO seharusnya tidak takut berdialog—justru harus menyambutnya.”

Selanjutnya: 8 Kebiasaan yang Menyebabkan Jerawat Semakin Parah, Stop Sekarang Juga!

Menarik Dibaca: 8 Kebiasaan yang Menyebabkan Jerawat Semakin Parah, Stop Sekarang Juga!




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×