kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WHO jelaskan salah kaprah soal herd immunity, begini seharusnya...


Selasa, 13 Oktober 2020 / 07:38 WIB
WHO jelaskan salah kaprah soal herd immunity, begini seharusnya...
ILUSTRASI. WHO memperingatkan agar masyarakat dunia tidak membiarkan virus corona menyebar untuk mencapai herd immunity. Fabrice Coffrini/Pool via REUTERS/File Photo


Sumber: The Guardian | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Tedros merujuk pada beberapa kasus di mana orang diyakini telah terinfeksi virus untuk kedua kalinya. Dia juga menekankan banyak masalah kesehatan jangka panjang akibat infeksi, yang baru mulai dipahami oleh para peneliti.

Dia memperkirakan, kurang dari 10% populasi di sebagian besar negara diyakini tertular penyakit tersebut. “Sebagian besar orang di kebanyakan negara tetap rentan terhadap virus ini,” katanya. “Membiarkan virus bersirkulasi tanpa terkendali berarti membiarkan infeksi, penderitaan, dan kematian yang tidak perlu.”

Baca Juga: Standard WHO menjadi pertimbangan untuk memilih masker

Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk virus corona mengatakan, diperkirakan 0,6% orang yang tertular Covid-19 meninggal karena penyakit tersebut.

"Kedengarannya tidak banyak. Namun angka itu jauh lebih tinggi daripada [untuk] influenza," jelas Kerkhove. Dia mencatat bahwa rasio kematian akibat infeksi meningkat secara dramatis seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Rekor! WHO catat kenaikan harian tertinggi kasus virus corona global, Eropa memimpin

Sementara, orang tua dan orang-orang yang memiliki penyakit yang mendasarinya jelas paling mungkin untuk jatuh sakit parah akibat Covid-19. Tedros menekankan, mereka bukan satu-satunya yang berisiko. “Orang-orang dari segala usia telah meninggal,” katanya.

Badan PBB juga menyuarakan optimisme pada kecepatan pengembangan vaksin melawan virus, dengan 40 kandidat vaksin dalam uji klinis, termasuk 10 kandidat yang kini dalam uji coba fase 3 tahap akhir.

Selanjutnya: Diskusi dengan WHO, China ingin penilaian vaksin Covid-19 bagi penggunaan global



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×