kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WHO: Meski Kasus dan Kematian Turun, Pandemi Masih Jauh dari Selesai


Kamis, 10 Maret 2022 / 11:53 WIB
WHO: Meski Kasus dan Kematian Turun, Pandemi Masih Jauh dari Selesai
ILUSTRASI. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan, meski kasus dan kematian akibat Covid-19 turun secara global, pandemi masih jauh dari selesai. REUTERS/Denis Balibouse.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Pandemi masih jauh dari selesai, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bersikeras pada Rabu (9/3), dua tahun setelah ia pertama kali menggunakan istilah itu untuk membangunkan dunia terhadap ancaman yang muncul dari Covid-19.

Tedros pertama kali menggambarkan Covid-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Dua tahun kemudian, virus corona masih berkembang dan kasus Covid-19 melonjak di beberapa bagian dunia.

WHO menyatakan, darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, tingkat alarm tertinggi dalam peraturan lembaga di bawah naungan PBB itu, pada 30 Januari 2020, ketika di luar China terdeteksi kurang dari 100 kasus dan tidak ada kematian yang dilaporkan.

Tetapi, hanya penggunaan kata pandemi enam minggu kemudian yang tampaknya mengguncang banyak negara untuk bertindak.

Baca Juga: Lebih Menular, WHO Sebut Penyebaran Omicron Siluman BA.2 Meningkat

"Dua tahun kemudian, lebih dari 6 juta orang meninggal (akibat Covid-19)," kata Tedros dalam konferensi pers, sementara hampir 444 juta kasus tercatat secara global, seperti dikutip Channel News Asia.

"Meskipun kasus dan kematian yang dilaporkan menurun secara global, dan beberapa negara telah mencabut pembatasan, pandemi masih jauh dari selesai, dan tidak akan berakhir di mana pun sampai semuanya berakhir," tegasnya.

Tedros mencatat lonjakan 46% persen dalam kasus baru Covid-19 pada minggu lalu di wilayah Pasifik Barat, dengan total 3,9 juta infeksi tercatat.

"Virus ini terus berkembang, dan kita terus menghadapi hambatan besar dalam mendistribusikan vaksin, tes, dan perawatan di mana pun mereka membutuhkannya," ujar Tedros.

Baca Juga: 5 Negara dengan Kematian Mingguan Tertinggi di Dunia Akibat Covid-19, Ada Indonesia

Dia juga membunyikan peringatan tentang penurunan tingkat pengujian baru-baru ini, dengan mengatakan itu membuat planet ini buta terhadap apa yang sedang virus corona lakukan.

"WHO khawatir beberapa negara secara drastis mengurangi pengujian," ungkap Tedros. "Ini menghambat kemampuan kita untuk melihat di mana virus itu berada, bagaimana penyebarannya dan bagaimana perkembangannya".

Menurut Maria Van Kerkhove, Pimpinan Teknis Covid-19 WHO, memperingatkan, kasus Covid-19 secara global belakangan rendah karena penurunan dramatis dalam pengujian.

"Virus ini masih menyebar pada tingkat yang terlalu intensif, memasuki tahun ketiga pandemi," katanya, seperti dilansir Channel News Asia.
"Kita harus tetap waspada".



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×