kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

WHO minta negara kaya tak terburu-buru gunakan booster vaksin Covid-19


Sabtu, 21 Agustus 2021 / 08:45 WIB
WHO minta negara kaya tak terburu-buru gunakan booster vaksin Covid-19


Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JENEWA. WHO akhirnya menegur negara-negara kaya yang memaksakan diri menggunakan booster vaksin Covid-19 untuk warganya, sementara masih banyak orang di negara-negara berpenghasilan rendah yang bahkan belum menerima satu dosis pun.

Berbicara di markas besarnya di Jenewa hari Rabu (18/8), WHO juga bersikeras tidak ada cukup bukti ilmiah bahwa booster diperlukan.

Memberikan penguat vaksin di tengah masih banyaknya negara yang kesulitan memberikan dosis pertama dianggap WHO sebagai tindakan yang tidak bermoral.

Baca Juga: Meski turun, angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia tertinggi di dunia

"Kami berencana untuk membagikan jaket pelampung tambahan kepada orang-orang yang sudah memiliki jaket pelampung, sementara kami membiarkan orang lain tenggelam tanpa satu jaket pelampung," kata direktur darurat WHO Mike Ryan, seperti dikutip Channel News Asia.

Pernyataan tersebut keluar dari WHO sebelum perwakilan AS mengumumkan bahwa semua warganya yang telah divaksinasi penuh akan segera memenuhi syarat untuk menerima dosis tambahan.

Awal bulan ini, WHO menyerukan moratorium vaksinasi Covid-19 untuk membantu mengurangi ketimpangan drastis dalam distribusi dosis antara negara kaya dan miskin.

Bagi WHO, saat ini lebih penting untuk memberikan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19 secara merata di seluruh dunia, termasuk di negara-negara dengan penghasilan rendah, daripada terburu-buru memberikan penguat.

"Yang jelas adalah sangat penting untuk mendapatkan dosis pertama ke dalam tubuh dan melindungi yang paling rentan sebelum booster diluncurkan," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers hari Rabu.

Baca Juga: China kembali tolak permintaan WHO untuk teliti lagi asal-usul Covid-19

Tedros menyuarakan kemarahan atas laporan bahwa vaksin J&J dosis tunggal yang saat ini sedang diselesaikan di Afrika Selatan sedang dikirim untuk digunakan di Eropa sebagai penguat.

Padahal, hampir semua orang dewasa di Eropa telah ditawari vaksin pada saat ini.

"Kami mendesak J&J untuk segera memprioritaskan distribusi vaksin mereka ke Afrika sebelum mempertimbangkan pasokan ke negara-negara kaya yang sudah memiliki akses yang cukup," ungkap Tedros.

Kepala WHO menegaskan bahwa ketidakadilan dalam distribusi vaksin adalah hal yang memalukan bagi seluruh umat manusia. Jika hal ini diteruskan, dunia akan menghadapi fase terburuk pandemi selama bertahun-tahun.

Selanjutnya: AS rekomendasikan suntikan booster untuk semua warga akibat peningkatan varian Delta



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×