Sumber: Yonhap,Yonhap,Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Meragukan klaim pemerintah Korea Utara terkait keberhasilan mengendalikan wabah Covid-19, WHO justru menganggap situasinya kini semakin buruk.
Kepala program darurat WHO, Mike Ryan, pada hari Rabu (1/6) juga menyayangkan tidak adanya data independen dari pemerintah setempat. Sejauh ini Korea Utara hanya mendeteksi wabah sebagai penyakit demam.
Ryan menegaskan bahwa WHO tidak memiliki akses ke informasi penting apa pun di luar jumlah yang dilaporkan secara publik oleh media pemerintah.
Baca Juga: Klaim Situasi Covid-19 Terkendali, Korea Utara Cabut Pembatasan Pergerakan
Untuk sementara, WHO bekerja dengan tetangga seperti Korea Selatan dan Cina untuk mencoba mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang situasi di Korea Utara.
"Kami berasumsi situasinya semakin buruk, bukan lebih baik," kata Ryan, seperti dikutip Reuters.
WHO tentu sudah menawarkan bantuan dalam beberapa kesempatan, termasuk vaksin dan pasokan obat-obatan serta peralatan medis lainnya.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Korea Utara Disebut Sebagai Ramuan Cinta dari Kim Jong Un
Pada hari Kamis, Korea Utara melaporkan ada 96.610 orang tambahan yang mengalami demam. Ini adalah hari ketiga di mana jumlah pasien ada di bawah 100.000.
Kantor berita nasional Korea Utara, KCNA, melaporkan bahwa setiap provinsi telah mengintensifkan kampanye anti-epidemi. Beberapa langkah yang diterapkan antara lain adalah penguncian dan blokade pantai, meningkatkan produksi obat-obatan dan pasokan medis, dan melakukan pekerjaan desinfeksi.
Kasus Covid-19 pertama di Korea Utara ditemukan pada 12 Mei lalu. Mengutip Yonhap, total sudah ada lebih dari 3,83 juta kasus demam serupa yang tercatat sejak akhir April. Lebih dari 3,66 juta di antaranya telah berhasil disembuhkan, sementara sedikitnya 165.390 sedang dirawat.