kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

WHO Tekan China Berikan Akses Penuh untuk Memecahkan Isu Asal Usul COVID


Senin, 18 September 2023 / 06:27 WIB
WHO Tekan China Berikan Akses Penuh untuk Memecahkan Isu Asal Usul COVID
ILUSTRASI. Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Beijing untuk memberikan lebih banyak informasi tentang asal muasal COVID-19. Fabrice Coffrini/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Namun dia yakin pihaknya akan mendapatkan jawabannya. 

"Ini masalah waktu,” imbuhnya.

Pada pertemuannya dengan Xi, Tedros berkata: “Saya pergi dan bertemu dengan presiden. Pejabat di bawahnya tidak bersedia mengizinkan kami mengirimkan tim. Jadi saya harus melakukan perjalanan untuk meyakinkan dia mengapa hal itu sangat penting.”

Sehari setelah Tedros kembali ke Jenewa, katanya, WHO menyatakan Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, sebuah sebutan tertinggi yang mungkin dilakukan. Mereka baru mencabut status tersebut pada bulan Mei tahun ini.

WHO dituduh terlalu lunak terhadap respons awal China yang lambat, yang menurut para kritikus memungkinkan tingkat penularan global melonjak melampaui batas negaranya. 

Namun Tedros menolak hal tersebut, dengan mengatakan bahwa organisasi tersebut berkolaborasi dengan China dalam mengambil langkah-langkah untuk membatasi virus tersebut, kemudian secara terbuka mengkritik Beijing karena tidak mengizinkan badan kesehatan tersebut untuk secara efektif menyelidiki asal-usul Covid-19, katanya.

Baca Juga: Masuk Masa Endemi, Berikut 3 Catatan dari IDI

WHO kembali ke Tiongkok untuk menjalankan misi asal usul pertamanya pada awal tahun 2021, namun mengembalikan laporan yang tidak meyakinkan dan banyak dikritik, dengan menyebutkan kurangnya kerja sama Beijing sebagai salah satu faktornya. 

“Mengenai studi asal usul, karena mereka tidak memberi kami akses penuh, kami memulai diskusi secara pribadi dan kemudian ketika mereka menolak bekerja sama, kami mengumumkannya kepada publik,” kata Tedros.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×