Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Hingga 9 Maret, lebih dari 268 juta orang telah divaksinasi Covid-19 secara global. Dan, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memastikan, tidak ada kematian akibat vaksin virus corona.
Pernyataan WHO itu merespons langkah Denmark, Islandia, Italia, dan Norwegia menangguhkan penggunaan vaksin virus corona buatan AstraZeneca setelah laporan trombosis di antara mereka yang divaksinasi.
"Tidak ada kasus kematian yang ditemukan disebabkan oleh vaksin Covid-19 hingga saat ini," ungkap juru bicara WHO Tarik Jasarevic, Jumat (12/3), kepada TASS.
Sebagai tindakan pencegahan, dia bilang, beberapa negara di Uni Eropa menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca, menyusul laporan pembekuan darah yang jarang terjadi pada orang yang telah menerima vaksin itu.
"Ini diputuskan sebagai tindakan pencegahan sementara penyelidikan penuh berlangsung," katanya.
Baca Juga: Ada efek berbahaya, 8 negara Eropa stop sementara vaksin Covid-19 AstraZeneca
Menurut Jasarevic, penting untuk dicatat, Komite Penilai Risiko Farmakovigilans Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) tetap menyatakan, manfaat vaksin melebihi risikonya.
"Dan, vaksin dapat terus diberikan, sementara penyelidikan kasus peristiwa thromboembolic sedang berlangsung," ujar dia.
WHO terus meninjau
Komite Penasihat Global WHO untuk Keamanan Vaksin (GACVS) secara sistematis juga meninjau setiap sinyal keamanan vaksin dan kekhawatiran terkait dengan keamanan vaksin virus corona.
Mereka bertemu setiap dua minggu untuk memberi tahu WHO tentang sinyal keamanan baru atau masalah terkait vaksin Covid-19.
Baca Juga: PM dan kabinet Thailand tunda vaksin Covid-19 AstraZeneca, ini alasannya
"GACVS menilai dengan cermat laporan terkini tentang vaksin Astra Zeneca. Begitu WHO mendapatkan pemahaman penuh tentang peristiwa ini, temuan dan setiap perubahan rekomendasi saat ini akan segera dikomunikasikan kepada publik," tegasnya.
"Vaksinasi Covid-19 tidak akan mengurangi kematian akibat penyebab lain. Kematian akibat penyebab lain akan terus terjadi, termasuk setelah vaksinasi, tetapi tidak berhubungan secara kausal," kata Jasarevic.
Sebelumnya, EMA merekomendasikan untuk terus menggunakan vaksin, mengingat belum terbukti bahwa pembekuan darah disebabkan oleh vaksinasi.
Menurut EMA, per 10 Maret, ada 30 kasus thromboembolic di antara 5 juta orang yang sudah diberikan vaksin AstraZeneca.
Itu berarti, mereka menekankan, jumlah efek samping yang dilaporkan di antara mereka yang divaksinasi tidak melebihi jumlah kasus serupa dalam populasi secara keseluruhan.