CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Williams (The Fed) Buka Pintu Penurunan Suku Bunga, Pasar Bergairah


Jumat, 21 November 2025 / 21:45 WIB
Williams (The Fed) Buka Pintu Penurunan Suku Bunga, Pasar Bergairah
ILUSTRASI. Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) Wilayah New York John C. Williams menyampaikan pandangannya dalam sesi Central Banking Forum 2018 pada Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10). Forum tersebut membahas berbagai isu perekonomian terutama kebijakan moneter dan pertumbuhan ekonomi. ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG//Nyoman Budhiana/wsj/2018.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – WASHINGTON. Presiden Federal Reserve New York, John Williams, mengatakan bank sentral Amerika Serikat (AS) masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga “dalam waktu dekat” tanpa membahayakan target inflasinya.

Pernyataan ini langsung mendorong pelaku pasar meningkatkan kembali taruhan bahwa The Fed dapat menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember.

Baca Juga: Jerman Perketat Aturan Kekerasan Seksual dan KDRT, Obat Bius Disamakan dengan Senjata

“Saya melihat kebijakan moneter saat ini masih berada di tingkat yang sedikit restriktif… Karena itu, saya masih melihat ruang penyesuaian lebih lanjut dalam waktu dekat untuk membawa suku bunga acuan lebih dekat ke level netral, sehingga menjaga keseimbangan pencapaian dua tujuan The Fed,” ujar Williams dalam pidato yang disiapkan untuk acara bank sentral Chile, Jumat (21/11/2025).

Pasar Langsung Ubah Ekspektasi

Usai pernyataannya, investor langsung menyesuaikan harga kontrak yang terkait dengan suku bunga acuan The Fed.

Probabilitas pemangkasan suku bunga 25 bps pada FOMC 9–10 Desember naik menuju 60%, setelah sebelumnya pasar cukup yakin bahwa The Fed akan menahan suku bunga karena kekhawatiran inflasi.

Baca Juga: China Batalkan Puluhan Konser Musisi Jepang di Tengah Panasnya Ketegangan Diplomatik

Williams mengakui bahwa kemajuan penurunan inflasi “sementara terhenti”, dengan kenaikan harga masih berada di atas target 2%.

Namun ia memperkirakan tekanan harga akan mereda seiring dampak tarif impor yang mulai terdistribusi di ekonomi.

Sementara itu, kondisi pasar tenaga kerja menunjukkan tanda pendinginan. Tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,4% pada September, level yang disebut Williams sebanding dengan periode pra-pandemi ketika pasar tenaga kerja tidak dalam kondisi panas.

The Fed, ujarnya, perlu mencapai target inflasi tanpa menciptakan risiko yang tidak perlu bagi tujuan maksimum lapangan kerja.

Baca Juga: Dua UMKM Bandung Mejeng di Melbourne, Curi Perhatian di GSE 2025

Perbedaan Pandangan di Internal The Fed

Komentar Williams muncul di tengah perdebatan internal The Fed mengenai perlu tidaknya pemangkasan suku bunga pada Desember.

Beberapa presiden The Fed regional sebelumnya menegaskan bahwa pemotongan suku bunga belum tepat dilakukan sampai ada bukti yang lebih kuat bahwa inflasi akan kembali ke target 2%.=

Namun posisi Williams memiliki bobot khusus karena ia adalah wakil ketua FOMC dan memiliki hak suara permanen dalam penentuan kebijakan moneter.

Hal ini membuat pernyataannya menjadi indikator penting arah kebijakan The Fed ke depan.

Selanjutnya: IHSG Terkoreksi Tipis ke 8.414, Cek Saham Net Buy Terbesar Asing di Akhir Pekan

Menarik Dibaca: Ekspor UMKM Indonesia ke Eropa Melesat 87%: Ini Kuncinya




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×