Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Nilai tukar won Korea Selatan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (11/11/2025) pagi waktu Asia.
Sementara pergerakan sebagian besar mata uang Asia lainnya relatif tenang di tengah menantikan perkembangan kesepakatan untuk mengakhiri shutdown pemerintah AS.
Berdasarkan data Reuters pukul 02.10 GMT, won melemah 0,51% menjadi 1.464,20 per dolar AS dari posisi sebelumnya di 1.456,80.
Baca Juga: Jack Dorsey Buka Jalan, 4 Juta Merchant Square Kini Bisa Terima Bitcoin
Sementara itu, yen Jepang sedikit melemah ke ¥154,32 per dolar, dan dolar Singapura stabil di S$1,303.
Mata uang Asia lainnya juga bergerak tipis: baht Thailand melemah 0,19%, peso Filipina turun 0,03%, dan rupiah Indonesia tergelincir 0,33% ke Rp16.690 per dolar AS.
Adapun rupee India nyaris tidak berubah di 88,70, sedangkan ringgit Malaysia dan yuan China masing-masing turun tipis 0,02% dan 0,04%.
Baca Juga: Emas Bersinar, Bursa Asia Menguat: Pasar Taruh Harapan pada Deal Shutdown AS
Kinerja Sejak Awal Tahun 2025
Secara kumulatif sejak awal tahun, sebagian besar mata uang Asia masih menguat terhadap dolar, dipimpin oleh ringgit Malaysia yang naik 7,46% dan baht Thailand yang terapresiasi 6,00%.
Sementara itu, dolar Taiwan juga menguat 5,81%, dan dolar Singapura naik 4,81%.
Sebaliknya, beberapa mata uang justru mencatatkan pelemahan, seperti rupiah Indonesia yang turun 3,65% dan rupee India yang melemah 3,48% terhadap dolar AS.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Selasa (11/11) Pagi: Brent ke US$63,93 & WTI ke US$60
Analis menilai pelemahan sebagian mata uang Asia, termasuk won dan rupiah, terjadi karena pasar masih menunggu kepastian akhir kesepakatan pembukaan kembali pemerintahan AS, yang menjadi shutdown terpanjang dalam sejarah.
Sentimen terhadap dolar juga dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada Desember, yang berpotensi mengubah arah arus modal di kawasan Asia.













