kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wow, sepanjang Januari jumlah miliarder baru China mencapai 182 orang


Rabu, 26 Februari 2020 / 20:55 WIB
Wow, sepanjang Januari jumlah miliarder baru China mencapai 182 orang
ILUSTRASI. Miliarder China bertambah banyak


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negeri Tirai Bambu China berhasil mencetak miliarder baru tiga kali lipat lebih banyak daripada Amerika Serikat (AS) pada tahun lalu. Mengutip Reuters, sepanjang Januari 2020, di wilayah China termasuk Hong Kong dan Taiwan berhasil menciptakan 182 miliarder baru. 

Alhasil, jumlah total miliarder di wilayah tersebut menjadi 799 orang berdasarkan Hurun Global Rich List 2020 yang dirilis Rabu (26/2).

Jumlah tersebut jauh lebih rendah dari jumlah miliarder baru di AS yang hanya 59 orang. Namun di sisi lain, wabah virus corona di China baru-baru ini telah memukul negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia. Walhasil, valuasi saham perusahaan China di sektor pendidikan daring, gim daring dan vaksinasi mencuat.

Apalagi, dengan sebagian besar masyarakat China terjebak di rumah karena adanya perintah karantina hingga pembatasan perjalanan, permintaan untuk layanan online pun kian melonjak. Hal ini tentunya memberikan banyak cuan ke beberapa pengusaha seperti Robin Li pemilik Baidu, serta pemilik platform video daring iQiyi.

Baca Juga: Miliarder muda AS: Menabung cara lambat untuk menjadi kaya

Pengusaha di sektor kesehatan yang berspesialisasi dalam vaksinasi pun juga meraih sukses, termasuk An Kang pemilik Hualan Biological Engineering dan Jiang Rensheng dari Zhifei Biological Products. 

"China saat ini memiliki lebih banyak miliarder daripada AS dan India," kata Rupert Hoogewerf, pendiri dan Ketua Umum Hurun Report. Catatan saja, saat ini total jumlah miliarder di AS mencapai 629 orang dan 137 orang di India.

Miliarder pendatang baru China seperti Cheng Xianfeng pemilik Yifan Xinfu Pharmaceutical dan Shen Ya pemilik ritel daring Vipshop telah menancapkan kukunya di jajaran orang terkaya. Wajar saja, pada akhir Januari lalu harga saham perusahaan ritel daring di China naik 77% dan farmasi tumbuh 37%. Mengalahkan rata-rata kenaikan secara global yang hanya sebesar 16%.

Terlepas dari perang dagang antara AS dan China, Ren Zhengfei pendiri raksasa telekomunikasi yang bermarkas di Shenzhen yakni Huawei Technologies pun malah catatkan kenaikan. 

Baca Juga: Warren Buffett mulai beri banyak peran para calon penerusnya di Berkshire

Walhasil walau masuk dalam daftar hitam AS, kekayaan pribadi Zhengfei naik 7% menjadi US$ 3 miliar, jumlah ini kira-kira setara dengan kekayaan yang dimiliki Presiden AS Donald Trump. 

Pun, sampai saat ini Beijing masih jadi kota dengan jumlah miliarder terbanyak di dunia dengan 110 miliarder. Jauh di atas New York yang sebanyak 98 orang.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×