kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Xi Jinping akan tunjukan kepada dunia bahwa ini era kepemimpinan China


Minggu, 29 September 2019 / 14:52 WIB
Xi Jinping akan tunjukan kepada dunia bahwa ini era kepemimpinan China
ILUSTRASI. Pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, November 2017.


Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli

Menteri Luar Negeri China Wang Yi melalui tulisannya di People's Daily, corong partai komunis mengatakan, pekan lalu bahwa kedudukan global China telah mencapai titik tertinggi dalam sejarah. Hal ini didorong oleh aktivitas diplomatiknya.

Seperti dikutip South China Morning Post, menjelang sidang umum PBB minggu lalu, Wang mengatakan, China akan mencari peran utama dalam membentuk kembali tatanan internasional (Produk kepemimpinan AS).

Itu akan memperluas dan membela kepentingan nasionalnya, dan itu akan menentang campur tangan asing dalam urusannya.

Wang mengatakan, pada waktu bersamaan, kerjasama strategis dengan Rusia tengah berada pada titik tertinggi dalam sejarah karena hubungan antara Xi dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Aktivis Joshua Wong: Jika kita dalam perang dingin, Hong Kong adalah Berlin yang baru

Bahkan aliansi ini akan membentuk pandangan global bahwa aliansi AS yang kaya adalah aset yang menentukan dalam persaingan dengan China perlu dicek kembali fakta-faktanya.

Yang Jiechi, diplomat tinggi China dan anggota Politbiro baru-baru ini mengemukakan bahwa pihaknya merasa dalam kepungan pihak eksternal dalam mencapai ambisi China tersebut.

Namun ia menegaskan, tekad China untuk menjadi pemimpin global sangat kuat. “Sekuat besi ketika harus membela kepentingan nasional dan martabat kami dalam masalah-masalah tentang Taiwan, urusan maritim, Xinjian, Tibet, Hong Kong, serta keretakan perdagangan. Tidak seorang pun boleh berharap Cina menelan buah pahit yang akan merusak kepentingan kita sendiri, ” tandasnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×