Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden China Xi Jinping memberi selamat kepada Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden pada Rabu (25/11), dan menyatakan harapan untuk "kerjasama win-win" di tengah konflik perdagangan, teknologi, dan keamanan.
China menjadi salah satu negara besar terakhir yang memberi selamat kepada Biden. Tidak ada penjelasan atas penundaan ucapan selamat tersebut.
Tetapi, menurut beberapa pengamat, China mungkin ingin menghindari hubungan yang tegang dengan Presiden Donald Trump yang belum mengakui kekalahan dari Biden.
Dalam pesan ucapan selamatnya, Xi mengatakan kepada Biden, hubungan "sehat dan stabil" adalah "harapan bersama komunitas internasional".
Baca Juga: Joe Biden: Amerika siap memimpin dunia lagi!
Menjunjung tinggi semangat non-konflik
"Kami berharap, kedua belah pihak akan menjunjung tinggi semangat non-konflik dan non-konfrontasi, saling menghormati, dan kerja sama win-win," kata Xi seperti dikutip kantor berita Xinhua dan Channel News Asia lansir.
"Akan fokus pada kerjasama, mengontrol perbedaan, dan mempromosikan pembangunan yang sehat dan stabil dari hubungan China-AS," ujar dia.
Hubungan China-AS telah memburuk ke yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir selama empat tahun Trump menjabat, dengan perselisihan yang membara atas masalah perdagangan dan teknologi hingga Hong Kong juga Covid-19.
Kementerian Luar Negeri China memberi selamat kepada Biden pada 13 November lalu, hampir seminggu setelah banyak sekutu AS melakukannya. Pada 2016, Xi mengirim ucapan selamat kepada Trump pada 9 November, sehari setelah Pemilihan Presiden AS.
Juga pada Rabu (25/11), Wakil Presiden China Wang Qishan memberi selamat kepada pasangan Biden, Kamala Harris, atas terpilihnya sebagai Wakil Presiden AS berikutnya, Channel News Asia mengutip Xinhua, tanpa memberikan perincian lebih lanjut.