CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.902   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.167   -48,04   -0,67%
  • KOMPAS100 1.095   -7,66   -0,69%
  • LQ45 872   -4,17   -0,48%
  • ISSI 217   -1,53   -0,70%
  • IDX30 446   -1,67   -0,37%
  • IDXHIDIV20 540   0,28   0,05%
  • IDX80 126   -0,86   -0,68%
  • IDXV30 136   0,18   0,13%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,19%

Xi Jinping: Dunia menginginkan keadilan, bukan hegemoni


Selasa, 20 April 2021 / 11:28 WIB
Xi Jinping: Dunia menginginkan keadilan, bukan hegemoni
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping menghadiri peringatan Hari Nasional pada malam peringatan 71 tahun berdirinya Republik Rakyat China di Beijing, China 30 September 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BOAO. Presiden China, XI Jinping, mencoba menegaskan kembali pentingnya keadilan bagi seluruh umat manusia dalam pidatonya di Boao Forum for Asia hari Selasa (20/4).

Dalam kesempatan tersebut, seperti dikutip Reuters, Xi mengatakan bahwa sistem pemerintahan global harus dibuat lebih adil. Ia berharap aturan yang ditetapkan oleh satu negara atau beberapa negara tidak dapat diterapkan pada negara lain.

"Membangun penghalang dan mendorong pemisaan akan merugikan orang lain dan tidak menguntungkan siapa pun," kata Xi.

China telah sejak lama menginginkan reformasi pemerintahan global, di mana perspektif dan nilai dari banyak negara tercermin, bukan hanya beberapa negara besar saja.

Baca Juga: Serang balik China, Taiwan incar rudal jelajah jarak jauh yang diluncurkan dari udara

China yang saat ini bisa dibilang sebagai salah satu kekuatan besar global, telah berulang kali pula terlibat perselisihan dengan rivalnya, Amerika Serikat. Bagi China, AS dianggap terlalu sering ikut campur dalam masalah negara lain, mulai dari urusan ekonomi, pertahanan, hingga hak asasi manusia.

Beberapa tahun belakangan China merasa jadi korban dari upaya AS untuk memperluas hegemoninya. Perang dagang, sengketa Laut China Selatan, hingga kasus HAM di Xinjiang merupakan beberapa titik singgungan kedua negara.

Secara tegas Xi mengatakan bahwa dunia saat ini membutuhkan keadilan, bukan hegemoni dari satu atau beberapa negara berkuasa.

"Dunia menginginkan keadilan, bukan hegemoni. Sebuah negara besar harus terlihat seperti negara besar dengan menunjukkan bahwa ia memikul lebih banyak tanggung jawab," ungkap Xi, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: China beri warning ke AS dan Jepang: Jangan ganggu urusan dalam negeri China



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×