kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Xi Jinping menetapkan rencana untuk era baru di Tibet, seperti apa?


Selasa, 01 September 2020 / 07:34 WIB
Xi Jinping menetapkan rencana untuk era baru di Tibet, seperti apa?
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins


Sumber: People's Daily | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China telah menetapkan arah kebijakan untuk mengembangkan wilayah otonom Tibet di era baru. Yakni dengan fokus utama menjaga persatuan nasional dan memperkuat solidaritas etnis sambil meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Melansir People's Daily, terkait hal itu, Presiden China Xi Jinping menyerukan lebih banyak pendidikan dan bimbingan di antara masyarakat untuk memobilisasi mereka dalam memerangi kegiatan separatis, sehingga menempa perisai kuat untuk menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.

Xi menekankan komitmen jangka panjang pemerintah China kepada Tibet untuk memastikan wilayah tersebut mendapat dukungan dari otoritas pusat dan bantuan dari seluruh negara.

Baca Juga: Militer China belum punya kemampuan melakukan serangan penuh ke Taiwan

"Upaya harus dilakukan untuk membangun Tibet sosialis baru dan modern yang bersatu, makmur, maju secara budaya, harmonis dan indah," kata Xi seperti yang dikutip People's Daily.

Simposium tersebut adalah yang ketujuh sejak 1980, ketika simposium sentral pertama tentang pekerjaan yang berhubungan dengan Tibet diadakan. Para pengamat mengatakan bahwa pemerintah pusat menggunakan pertemuan terakhir untuk memperkuat implementasi penuh strateginya dalam mengatur Tibet untuk memungkinkan wilayah itu menjadi bagian dari pembangunan tingkat tinggi negara itu.

Baca Juga: Xi Jinping: China harus bangun benteng yang tak tertembus untuk stabilitas Tibet

Dalam pidatonya, Xi menyerukan upaya untuk memastikan keamanan nasional dan perdamaian dan stabilitas jangka panjang, terus meningkatkan mata pencaharian masyarakat, memperkuat pertahanan perbatasan dan memastikan keamanan perbatasan.

Dia menggarisbawahi pentingnya penguatan pendidikan patriotik di semua sekolah, dan membutuhkan upaya terus menerus untuk meningkatkan kesadaran akan tanah air, bangsa Tionghoa, budaya Tionghoa, PKC dan sosialisme dengan karakteristik Tionghoa di antara orang-orang dari semua kelompok etnis.

"Buddhisme Tibet harus dibimbing dalam beradaptasi dengan masyarakat sosialis dan harus dikembangkan dalam konteks China," kata Xi.

Baca Juga: Xi Jinping dan Vladimir Putin saling berkirim surat, penasaran apa isinya?

Mengenai perkembangan sosial ekonomi di Tibet, dia menekankan perlunya mempercepat pembangunan berkualitas tinggi, mengkonsolidasikan pencapaian yang dibuat dalam pengentasan kemiskinan, dan melindungi ekologi Dataran Tinggi Qinghai-Tibet.

Xi juga bilang, sejumlah proyek infrastruktur besar dan fasilitas layanan publik akan diselesaikan, termasuk Kereta Api Sichuan-Tibet.

Galsang Drolma, seorang peneliti sosioekonomi di China Tibetology Research Center di Beijing, mengatakan pesan yang disampaikan Xi pada pertemuan tingkat tinggi itu cukup jelas. Yaitu, pemerintah pusat ingin menjaga perdamaian dan stabilitas abadi di Tibet.

Baca Juga: China murka usai latihan militernya diganggu pesawat mata-mata milik Amerika

Drolma mengatakan kepemimpinan Partai dan sistem otonomi etnis daerah adalah dasar untuk perkembangan sosial ekonomi Tibet. "Saat ini persatuan nasional dan solidaritas etnis telah menjadi konsensus sosial di Tibet," katanya.

Menurut Drolma, lebih dari 18.000 pejabat dan profesional telah dikirim ke Tibet untuk membantu kawasan itu berkembang, dan kontribusi mereka sebagian besar meningkatkan layanan publik di kawasan itu.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×