Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Beijing menuduh Amerika Serikat telah mengirim pesawat mata-mata U-2 ke zona larangan terbang untuk masuk tanpa izin pada latihan tembakan langsung yang dilakukan oleh China.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengatakan pesawat pengintai AS yang berada di dataran tinggi memasuki wilayah udara Beijing yang dianggap terlarang selama latihan oleh Komando Wilayah Utara Tentara Pembebasan Rakyat China pada hari Selasa.
Baca Juga: Korut rilis foto-foto baru kegiatan Kim Jong Un, asli atau palsu?
"Pelanggaran tersebut sangat mempengaruhi latihan normal dan kegiatan pelatihan China, dan melanggar aturan perilaku untuk keselamatan udara dan maritim antara China dan Amerika Serikat, serta praktik internasional yang relevan," kata Wu.
"Tindakan AS bisa dengan mudah mengakibatkan kesalahan penilaian dan bahkan kecelakaan," sebutnya.
Pernyataan dari Angkatan Udara Pasifik AS kepada CNN mengonfirmasi penerbangan U-2, tetapi mengatakan aksinya itu tidak melanggar aturan apa pun.
"Sortie U-2 dilakukan di wilayah operasi Indo-Pasifik dan dalam aturan dan regulasi internasional yang diterima yang mengatur penerbangan pesawat. Personel Angkatan Udara Pasifik akan terus terbang dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional, "kata pernyataan itu.
Baca Juga: Ini sanksi pertama AS ke perusahaan dan individu China terkait Laut China Selatan
Analis militer Carl Schuster, mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS, menyatakan keraguan tentang klaim Beijing.
Ia menambahkan peralatan pesawat mata-mata AS sangat canggih sehingga tidak perlu terlalu dekat untuk memantau latihan China.