Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Xiaomi Corp berencana menginvestasikan 50 miliar yuan setara dengan Rp 110 triliun dalam kurun waktu satu dekade. Dana tersebut akan digunakan Xiaomi untuk mengembangkan prosesor seluler buatan sendiri. Ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisinya di industri semikonduktor global.
Pendiri sekaligus CEO Xiaomi, Lei Jun menyebutm pentingnya kemandirian dalam teknologi chip. "Chip adalah puncak yang harus kita daki dan pertempuran berat yang tak bisa kita hindari jika ingin menjadi perusahaan teknologi keras yang hebat," ujar Lei.
Xiaomi dijadwalkan meluncurkan prosesor seluler perdana hasil desain internalnya, Xring O1 pada 22 Mei 2025. Prosesor ini menggunakan teknologi fabrikasi generasi kedua 3-nanometer, yang menunjukkan upaya serius perusahaan dalam menyaingi para pemain besar di industri, seperti Apple Inc. dan Huawei Technologies Co.
Baca Juga: Laris Manis, Mobil Listrik Xiaomi Terjual 28.000 Unit pada April 2025
Lei Jun menjelaskan, keputusan strategis ini telah diambil sejak 2021. Selama lebih dari empat tahun terakhir, Xiaomi telah menggelontorkan lebih dari 13,5 miliar yuan dalam proyek chip ini dan akan mengalokasikan dana tambahan sebesar 6 miliar yuan untuk riset dan pengembangan sepanjang tahun ini. Saat ini, tim semikonduktor Xiaomi telah tumbuh menjadi lebih dari 2.500 personel.
Dengan memilih teknologi 3nm, Xiaomi secara otomatis tidak bekerja sama dengan SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corp.), yang hingga kini masih tertahan pada teknologi 7nm karena pembatasan ekspor dari Amerika Serikat. Xiaomi tidak mengungkapkan nama perusahaan manufaktur chip yang menjadi mitranya dalam produksi Xring O1.
Selama ini, Xiaomi mengandalkan prosesor dari Qualcomm Inc. dan MediaTek Inc. Namun, langkah pengembangan chip sendiri ini menunjukkan bahwa Xiaomi mulai meniru strategi Apple, yang merancang chip secara terintegrasi dengan perangkat lunaknya demi menciptakan sistem yang lebih efisien dan optimal.
Prosesor baru ini diperkirakan memberikan Xiaomi keunggulan kompetitif di pasar domestik, terutama dibandingkan dengan Huawei yang kesulitan mendapatkan chip lebih canggih dari 7nm akibat keterbatasan mitra produksinya.
Baca Juga: Pernah Salip Tesla, Penjualan Mobil Listrik Xiaomi di China Kini Merosot Hingga 55%
Investasi besar Xiaomi di bidang semikonduktor ini juga sejalan dengan prioritas nasional Presiden China Xi Jinping, yang mendorong China untuk mengejar dan melampaui Amerika Serikat dalam penguasaan teknologi canggih, termasuk chip.
Xiaomi tengah berupaya mencari sumber pertumbuhan baru di luar bisnis smartphone. Perusahaan ini telah berinvestasi besar dalam industri kendaraan listrik, meskipun ambisi bisnis otomotifnya sempat terguncang setelah insiden kecelakaan fatal yang melibatkan sedan SU7 miliknya awal tahun ini.
Dengan peluncuran Xring O1, Xiaomi berharap dapat memperkuat pijakannya sebagai perusahaan teknologi yang mandiri dan kompetitif di pasar global.