Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Xiaomi Corp., pada hari Selasa (25/3), mengumumkan keberhasilannya menjual saham perusahaan senilai US$ 5,5 miliar sebagai modal tambahan untuk memperkuat lini bisnis mobil listrik mereka.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Bursa Efek Hong Kong, Xiaomi menjelaskan mereka telah menjual 800 juta saham dengan harga HK$53,25 per lembar.
Harga saham Xiaomi mengalami lonjakan hampir 150% dari HK$21,5 dalam enam bulan terakhir, dengan salah satu pendorongnya adalah antusiasme investor terhadap lini mobil listrik mereka.
Xiaomi telah berencana untuk menjual 750 juta saham tetapi meningkatkan ukuran kesepakatan saat proses pemesanan sedang berlangsung.
Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Tesla di Eropa Kalah Saing
Mengutip Reuters, harga saham akhir yang ditunjukkan kepada investor saat transaksi hari Senin berada pada kisaran HK$52,80 hingga HK$54,60.
Saham Xiaomi turun 5,3% di Hong Kong pada hari Selasa karena Indeks Hang Seng turun 2,1%.
Kabarnya, sudah ada lebih dari 200 investor yang melakukan pemesanan selama proses bookbuilding, dengan 20 investor teratas mengambil sekitar 66% saham yang dijual dalam penjualan saham terbaru.
Xiaomi mengatakan, uang yang terkumpul akan digunakan untuk mendanai percepatan perluasan bisnis, penelitian, dan pengembangan teknologi mobil listriknya.
Baca Juga: Indonesia Jadi Pusat Investasi Baru bagi Produsen Mobil Listrik Asing
Target Penjualan Mobil Listrik Xiaomi Meningkat
Xiaomi mulai terjun ke pasar mobil listrik dengan merilis SU7 pada tahun 2024. Setelahnya, Xiaomi melaporkan kenaikan pendapatan kuartal keempat hampir 50%.
Hasil tersebut sepertinya membuat Xiaomi percaya diri, dengan menaikkan target pengiriman kendaraan listrik tahun ini dari 300.000 menjadi 350.000.
Xiaomi juga melaporkan pendapatan sebesar 32,1 miliar yuan atau sekitar US$ 4,4 miliar untuk bisnis kendaraan listriknya pada tahun 2024.
Jumlah itu diraih berkat penjualan lebih dari 135.000 unit Su7. Xiaomi pun bermaksud untuk mulai mengirimkan mobil tersebut ke luar negeri pada tahun 2027.
Untuk meningkatkan produksi, Xiaomi telah membeli sebidang tanah baru seluas 52 hektar di selatan Beijing yang akan dijadikan pabrik mobil listriknya.
Presiden Xiaomi, Lu Weibing, pekan lalu mengumumkan bahwa perusahaannya siap menginvestasikan seperempat, sekitar 7-8 miliar yuan, dari total anggaran penelitian dan pengembangan tahun 2025 sebesar 30 miliar yuan ke dalam AI yang akan sangat vital bagi sistem kerja mobil listrik.