kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 -0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yang ditunggu-tunggu, ini isi pidato Donald Trump di New York


Rabu, 13 November 2019 / 03:23 WIB
Yang ditunggu-tunggu, ini isi pidato Donald Trump di New York
ILUSTRASI.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Presiden AS Donald Trump sekali lagi menyindir The Federal Reserve terkait kebijakan tingkat suku bunganya. Sindiran tersebut diungkapkan Trump dalam pidato yang sangat ditunggu-tunggu pelaku pasar pada Selasa (12/11). Sayang, dia tidak memberikan perincian terbaru tentang perkembangan perang dagang jangka panjang antara pemerintahannya dengan China.

Padahal, pelaku pasar keuangan, mulai dari saham hingga obligasi, sangat gelisah namun bersemangat untuk mendengar tentang perkembangan kesepakatan dagang antara Washington dan Beijing. Namun, dalam pidatonya kemarin, Trump malah meratapi fakta bahwa Amerika Serikat memiliki suku bunga yang lebih tinggi daripada negara-negara maju lainnya. Dan ia memuji dirinya sendiri untuk ekspansi panjang perekonomian AS yang mencetak rekor.

“Ingat kita secara aktif bersaing dengan negara-negara yang secara terbuka memangkas suku bunga, sehingga banyak dari mereka yang benar-benar dibayar ketika mereka melunasi pinjaman mereka, yang dikenal sebagai bunga negatif. Siapa yang pernah mendengar hal seperti itu?” katanya kepada anggota Economic Club of New York.

Dia menambahkan, "Beri saya beberapa dari hal itu. Beri saya uang itu. Saya ingin uang itu. Federal Reserve kita tidak akan membiarkan kita melakukannya."

Baca Juga: Indeks S&P 500 dan Nasdaq menembus rekor tertinggi, pidato Trump dinanti

Melansir Reuters, The Fed telah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali sejak Juli. Akan tetapi, kebijakan itu mengikuti serangkaian kenaikan suku bunga sebanyak sembilan kali sejak akhir 2015. Trump telah berulang kali mencerca The Fed karena tidak menurunkan suku bunga lebih jauh.

Pidatonya menjadi hal yang sangat  ditunggu-tunggu di Wall Street, di mana ada sinyal bahwa Gedung Putih dan Beijing semakin mendekati kesepakatan perdagangan yang mengarah pada hilangnya  ketidakpastian yang menggerogoti ekonomi global beberapa waktu terakhir. Optimisme ini juga menghentikan reli tinggi sejumlah aset-aset aman seperti surat utang AS.

Baca Juga: Menanti kepastian politik Inggris, GBP/USD diramal masih bullish

Mengutip dari teks pernyataan yang disiapkan Trump, pemerintahannya fokus pada kinerja ekonomi AS dan pasar tenaga kerja sejak ia menjabat sebagai presiden.

Saat Trump berpidato, indeks Standard & Poor's 500 turun dari rekor tertinggi yang berhasil dicapai sebelumnya pada sesi perdagangan Selasa. Kendati demikian, indeks S&P 500 tetap naik 0,25%.

Seperti yang sering dia lakukan, Trump kerap mengklaim bahwa lonjakan pasar saham ke level rekor akibat validasi kebijakan ekonomi dan perdagangannya.

Baca Juga: Sempat Diramal Melemah, IHSG Bangkit di Akhir Sesi II dengan Sokongan 10 Saham Ini

Masih melansir Reuters, indeks S&P sudah naik lebih dari 36% sejak Trump berkuasa, meskipun dua pertiga dari keuntungan itu terjadi pada tahun pertamanya di Gedung Putih sebelum fokusnya beralih ke perdagangan dan ia mulai mengenakan tarif pada impor dari China. Pasar saham telah mengalami jalan yang berliku dan bergelombang sejak tarif pertama diberlakukan pada 2018.

Pidato kemarin merupakan penampilan kedua Trump di klub bergengsi itu. Sebelumnya, klub ini telah menjamu sejumlah presiden AS termasuk Woodrow Wilson dan John F. Kennedy, serta para pemimpin asing seperti mantan Presiden Soviet Mikhail Gorbachev dan Perdana Menteri China Li Keqiang. Sebelumnya, Trump berbicara kepada organisasi itu pada 2016 ketika mencalonkan diri sebagai presiden.

Baca Juga: Pemerintah dan pengusaha sepakati harga jual nikel ore US$ 30 per metrik ton

Menurut juru bicara klub, Erin Klem, lebih dari 1.350 orang diperkirakan menghadiri pidato makan siang di sebuah hotel di tengah kota Manhattan. Keanggotaan klub adalah siapa saja yang menjadi elit keuangan New York, dan pengurusnya termasuk John Williams, presiden Federal Reserve Bank New York, dan investor miliarder hedge fund John Paulson, salah satu pendukung keuangan utama Trump.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×