kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.234.000   12.000   0,54%
  • USD/IDR 16.701   4,00   0,02%
  • IDX 8.092   -31,59   -0,39%
  • KOMPAS100 1.118   -4,53   -0,40%
  • LQ45 796   -6,00   -0,75%
  • ISSI 282   -0,15   -0,05%
  • IDX30 418   -2,80   -0,66%
  • IDXHIDIV20 477   -2,52   -0,53%
  • IDX80 123   -0,63   -0,51%
  • IDXV30 133   -1,09   -0,81%
  • IDXQ30 132   -0,52   -0,40%

YouTube Bayar Lebih dari Rp400 M untuk Selesaikan Gugatan Trump Terkait Suspensi Akun


Selasa, 30 September 2025 / 12:20 WIB
YouTube Bayar Lebih dari Rp400 M untuk Selesaikan Gugatan Trump Terkait Suspensi Akun
ILUSTRASI. YouTube sepakat membayar US$24,5 juta (sekitar Rp 408 miliar) untuk menyelesaikan gugatan hukum yang diajukan Presiden AS Donald Trump. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. YouTube, yang dimiliki oleh Alphabet (GOOGL.O), sepakat membayar US$24,5 juta (sekitar Rp 408 miliar) untuk menyelesaikan gugatan hukum yang diajukan Presiden AS Donald Trump terkait suspensi akunnya usai kerusuhan Capitol pada Januari 2021.

Kesepakatan ini tertuang dalam dokumen pengadilan yang diajukan pada Senin (29/9).

Dengan demikian, Google menjadi perusahaan teknologi besar terakhir yang menyelesaikan gugatan Trump. Sebelumnya, pada Juli 2021, Trump menggugat Twitter (kini X), Facebook/Meta, dan Google/YouTube serta para CEO-nya, dengan tuduhan telah secara tidak sah membungkam pandangan konservatif.

Rincian Kesepakatan YouTube

Dalam kesepakatan tersebut, sebanyak US$22 juta akan disalurkan atas nama Trump kepada Trust for the National Mall, sebuah organisasi nirlaba yang disebut dalam berkas pengadilan tengah mendukung pembangunan ballroom senilai US$200 juta di Gedung Putih.

Baca Juga: YouTube Perkenalkan Alat AI Baru dan Fitur Monetisasi untuk Kreator

Fasilitas seluas 90.000 kaki persegi (8.361 m²) itu diproyeksikan rampung jauh sebelum masa jabatan empat tahun Trump berakhir pada Januari 2029.

Sisa dana akan diberikan kepada pihak penggugat lain dalam perkara ini, termasuk American Conservative Union—penyelenggara Conservative Political Action Conference (CPAC)—serta penulis asal AS Naomi Wolf.

Pihak YouTube sendiri menegaskan tidak mengakui adanya kesalahan dan tidak akan melakukan perubahan produk maupun kebijakan sebagai bagian dari penyelesaian kasus.

Akun YouTube Trump tidak dihapus pada 2021, melainkan disuspensi untuk mengunggah konten baru setelah kerusuhan Capitol. Akun tersebut kemudian dipulihkan pada 2023, menjelang kampanye pemilihan presiden 2024.

Baca Juga: Tren Penelusuran YouTube 2025: Apa yang Paling Banyak Dicari Pengguna?

Penyelesaian Serupa oleh Meta dan X

Kesepakatan YouTube mengikuti jejak dua raksasa teknologi lainnya.

  • Meta pada Januari 2025 setuju membayar sekitar US$25 juta, di mana US$22 juta dialokasikan untuk mendanai pembangunan perpustakaan presiden Trump di Miami, Florida.

  • X (dulu Twitter) pada Februari 2025 sepakat membayar sekitar US$10 juta untuk menyelesaikan kasus yang sama.

Selanjutnya: Sinopsis Tukar Takdir Dibintangi Nicholas Saputra, Tampilkan Survivor's Guilt

Menarik Dibaca: Cheese Lovers Merapat, Nikmati Promo Kimukatsu Bburinkle Series Mulai Rp 28.000




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×