Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Nilai tukar yuan terhadap dolar AS menguat ke level tertinggi dalam 11 bulan pada perdagangan Kamis (11/9/2025).
Penguatan ini didorong reli bursa saham China serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pekan depan.
Yuan sempat menembus posisi 7,1160 per dolar, terkuat sejak 5 November 2024, sebelum melemah tipis 0,01% ke level 7,1216 pada pukul 03.05 GMT.
Baca Juga: Jurus Bank Sentral China Perkuat Yuan: Swap Raksasa dengan Eropa!
Di pasar luar negeri, yuan diperdagangkan di level 7,1191 per dolar atau menguat sekitar 0,03% di sesi Asia.
Bursa saham China terus melanjutkan reli, didorong rekor besar dana margin, optimisme terhadap pengembangan kecerdasan buatan (AI), serta langkah pemerintah membatasi persaingan berlebihan di sejumlah sektor.
Indeks Shanghai Composite naik 1,1% pada Kamis dan sudah menguat 27% sejak titik terendah April, mendekati level tertinggi 10 tahun yang tercapai pada 26 Agustus.
Sejak Mei, bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) menetapkan kurs tengah (fixing) lebih rendah, yang menunjukkan adanya ruang bagi apresiasi yuan, menurut analis.
“Sentimen yang membaik di pasar saham China, peningkatan penjualan dolar AS di pasar dalam negeri, serta fixing USD/CNY yang lebih rendah dari PBoC menjadi faktor utama penguatan yuan,” tulis analis LGT Private Banking Asia dalam catatan riset.
Baca Juga: China Siapkan Stablecoin Yuan, Bisakah Saingi Dominasi Dolar AS?
Mereka menambahkan, pelemahan dolar AS global akan terus menopang mata uang China, yang sepanjang tahun ini sudah menguat 2,5% terhadap greenback.
Sebelum pasar dibuka, PBoC menetapkan kurs tengah di 7,1034 per dolar, atau 123 poin lebih kuat dibanding perkiraan Reuters, hanya sedikit lebih lemah dibanding level tertinggi 11 bulan yang tercatat pada Senin lalu.
Spot yuan sendiri dapat bergerak 2% di atas atau di bawah kurs tengah tersebut setiap hari. Dengan acuan Kamis, yuan diperbolehkan melemah hingga 7,2455 per dolar.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama terpantau stabil pada Kamis, setelah rilis data harga produsen (PPI) AS menunjukkan penurunan tak terduga di bulan Agustus.
Baca Juga: Sejarah Mata Uang China, Perkembangan dari Kerang hingga Yuan Renminbi Digital
Data ini semakin memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan segera kembali memangkas suku bunga.
Berdasarkan FedWatch Tool milik CME Group, pelaku pasar kini memperkirakan peluang 8% untuk pemangkasan 50 basis poin (bps) pekan depan, sementara potensi pemangkasan minimal 25 bps hampir sepenuhnya diantisipasi.
