Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Saham-saham China ditutup melemah pada perdagangan Rabu (27/8/2025), setelah reli kuat pada sesi pagi yang dipicu lonjakan saham berbasis kecerdasan buatan (AI) kehilangan tenaga. Kekhawatiran investor terhadap keberlanjutan reli membuat pasar berbalik arah.
Indeks Shanghai Composite ditutup turun hingga 1,76%, mencatat penurunan harian terbesar sejak April 2025. Sementara itu, indeks unggulan CSI300 merosot 1,49%. Pasar saham Hong Kong juga mengalami pelemahan, dengan Hang Seng turun 1,27% dan Hang Seng Tech melemah 1,47%.
Sebagian besar sektor berakhir di zona merah, dipimpin oleh saham properti dan bioteknologi. Saham-saham AI yang sempat melonjak pada awal perdagangan akhirnya memangkas keuntungan setelah Dewan Negara China merilis inisiatif “AI Plus” untuk mendorong penerapan AI di berbagai sektor.
Baca Juga: Bursa China Tembus Level Tertinggi 10 Tahun, Dana Segar Banjiri Pasar
Meski langkah tersebut sempat mengangkat sentimen, kekhawatiran tetap muncul akibat data ekonomi terbaru. Laporan resmi menunjukkan bahwa laba industri China kembali turun pada Juli, menandai penurunan tiga bulan berturut-turut akibat lemahnya permintaan dan tekanan deflasi.
“Umur reli ekuitas ini masih belum pasti,” tulis analis UBS Global Wealth Management dalam catatan risetnya. Mereka menilai, dengan kondisi makro yang terus memburuk, investor kemungkinan akan menanti sidang pleno keempat pada Oktober mendatang untuk melihat langkah baru pemerintah dalam menopang perekonomian.
UBS juga menambahkan bahwa meski sentimen terhadap sektor AI dan semikonduktor China membaik, kinerja fundamental sebagian besar perusahaan perangkat lunak maupun perangkat keras masih relatif lemah berdasarkan laporan keuangan kuartal kedua.
Baca Juga: Bursa Asia Melemah Terseret Data Lemah China dan Tarif Trump Kamis (31/7)
Di sisi lain, saham Cambricon Technologies melonjak lebih dari 8% ke rekor tertinggi pada sesi pagi setelah perusahaan chip AI tersebut membukukan laba pada semester pertama. Namun, penguatan itu akhirnya terpangkas sehingga sahamnya hanya ditutup naik 3,2%.
Indeks Shenzhen ditutup turun 1,91%, sedangkan indeks papan start-up ChiNext Composite melemah 0,69%.