Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa serangan jarak jauh negaranya terhadap fasilitas energi Rusia mungkin telah mengurangi pasokan bensin di Rusia hingga seperlima.
Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya serangan timbal balik kedua negara terhadap infrastruktur energi masing-masing.
Dengan upaya diplomatik yang masih buntu dan garis depan yang nyaris tidak bergerak, Rusia kini berfokus menyerang produksi gas Ukraina, sementara Ukraina menargetkan kapasitas penyulingan minyak Rusia.
Dampak Signifikan terhadap Produksi Minyak Rusia
Perhitungan Reuters pada Agustus menunjukkan bahwa serangan Ukraina sebelumnya telah memangkas penyulingan minyak Rusia hingga hampir 20% pada hari-hari tertentu. Zelenskiy menyebut bahwa tingkat kekurangan tersebut kini menjadi kondisi yang berlangsung terus-menerus.
Baca Juga: Zelenskyy: Serangan Rudal Rusia Dipenuhi 100.000 Komponen Asing
“Hal ini masih perlu diverifikasi, tetapi kami percaya bahwa mereka telah kehilangan hingga 20% pasokan bensin mereka — langsung akibat dari serangan kami,” ujar Zelenskiy kepada jurnalis dalam pernyataan yang dirilis Kamis.
Sementara itu, Kremlin membantah adanya kekurangan, menegaskan bahwa pasar bahan bakar domestik Rusia tetap terpenuhi sepenuhnya.
Ukraina Gunakan Rudal Buatan Dalam Negeri
Zelenskiy juga mengungkapkan bahwa rudal Neptune dan Flamingo buatan dalam negeri digunakan dalam serangan terbaru. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Ukraina untuk memperkuat industri pertahanan domestiknya dan mengurangi ketergantungan pada pasokan senjata dari luar negeri.
Di sisi lain, ia mengatakan pasukan Rusia telah melakukan sekitar 1.550 serangan terhadap infrastruktur energi di wilayah Chernihiv, Sumy, dan Poltava selama sebulan terakhir, namun hanya 160 di antaranya yang berhasil mengenai sasaran.
Rusia Incar Pokrovsk, Tapi Terhambat
Menurut Zelenskiy, pasukan Rusia kini berupaya merebut kota strategis Pokrovsk di timur Ukraina dalam waktu dekat, namun upaya mereka di medan perang “telah dipatahkan”.
Ia menambahkan bahwa Moskow gagal meyakinkan Presiden AS Donald Trump bahwa mereka mampu merebut seluruh wilayah Donbas.
Baca Juga: Putin Klaim Rusia Kuasai Hampir 5.000 Km Persegi Wilayah Ukraina pada 2025
Trump, yang awalnya berupaya mendorong perdamaian cepat, belakangan menunjukkan kekecewaan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan sinyal dukungan yang lebih kuat terhadap Kyiv.
AS dan Rusia Tak Punya Pandangan Bersama
“Kami percaya bahwa, hingga saat ini, AS dan Rusia tidak memiliki pandangan yang sama mengenai perang ini,” kata Zelenskiy. “Dan AS memahami bahwa Rusia telah berbohong.”
Zelenskiy juga mengumumkan bahwa Kepala Staf Kepresidenan Ukraina dan Perdana Menteri akan berkunjung ke Washington pekan depan untuk membahas pertahanan udara, sektor energi, serta sanksi terhadap Rusia.