Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Zoom Video Communications (ZMO) untuk sementara waktu menutup akun milik sekelompok aktivis China yang berbasis di Amerika Serikat setelah mereka mengadakan acara untuk memperingati 31 tahun penumpasan di Lapangan Tiananmen di Tiongkok.
Humanitarian China mengatakan, acara yang mereka adakan pada tanggal 31 Mei diselenggarakan oleh akun berbayar dan diikuti lebih dari 250 orang di seluruh dunia melalui platform konferensi video Zoom.
Sementara lebih dari 4.000 streaming di media sosial, banyak dari mereka berasal dari Tiongkok. Akun itu ditutup pada 7 Juni, kata mereka dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Kamis (11/6).
Baca Juga: Memanas, Hong Kong sebut AS dan Taiwan kipasi api protes di wilayahnya
Zoom mengonfirmasi akun berbasis AS telah ditangguhkan tetapi sekarang telah diaktifkan kembali. "Ketika pertemuan diadakan di berbagai negara, para peserta di negara-negara tersebut diharuskan untuk mematuhi hukum setempat masing-masing," kata Zoom dalam sebuah pernyataan melalui email.
“Kami membatasi tindakan yang perlu kami ambil untuk mematuhi hukum setempat dan terus meninjau dan meningkatkan proses kami dalam masalah ini,” terang managemen Zoom.
Perayaan penindasan berdarah di China terhadap aksi protes pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen merupakan masalah yang sangat sensitif di Tiongkok dan konten yang terkait dengannya secara teratur diblokir atau disensor oleh pihak berwenang.
Baca Juga: Hong Kong: Campur tangan AS dan Taiwan kipasi api protes di Hong Kong
Pendiri kemanusiaan Tiongkok Zhou Fengsuo mengatakan di akun Twitter-nya bahwa grup itu belum menerima jawaban dari Zoom tentang mengapa akunnya ditutup.
Kelompok itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Zoom sangat penting untuk menjangkau pemirsa Tiongkok mengingat dan memperingati Pembantaian Tiananmen selama pandemi coronavirus.
Zoom yang berbasis di California mengatakan pihaknya tengah berupaya memperbaiki kelemahan dalam keamanan platformnya karena angka pengguna melambung dengan penguncian dan pembatasan jarak sosial di seluruh dunia.
Beberapa sekolah dan bisnis telah berhenti menggunakan Zoom atas masalah privasi, di antaranya SpaceX perusahaan roket Elon Musk.
Baca Juga: China: UU Keamanan Hong Kong ibarat menginstal software anti-virus
Pengawas internet yang berbasis di Toronto, Citizen Lab mengatakan pada bulan April lalu bahwa mereka telah menemukan bukti beberapa panggilan yang dilakukan di Amerika Utara, serta kunci enkripsi yang digunakan untuk mengamankan panggilan-panggilan itu, dialihkan melalui China.
Zoom mengatakan telah secara keliru mengizinkan pusat data China menerima panggilan.
Bulan lalu, Zoom mengatakan pihaknya menangguhkan pendaftaran pengguna gratis di China, yang menurut para analis ditargetkan mengurangi paparan perusahaan ke China. [nL4N2D13EQ]