kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Zuckerberg kembali jadi sorotan karena holocaust denial


Jumat, 20 Juli 2018 / 14:07 WIB
Zuckerberg kembali jadi sorotan karena holocaust denial
ILUSTRASI. CEO Facebook, Mark Zuckerberg


Reporter: kompas.com | Editor: Handoyo

Dalam wawancara dengan Recode, Zuckerberg menggambarkan adanya perbedaan antara pengguna yang menyebarkan informasi palsu dengan maksud melecehkan orang lain, dengan pengguna yang menyebarkan informasi salah. 

Menurutnya, informasi palsu dengan tujuan merendahkan atau memfitnah orang lain akan dihapus oleh Facebook. Sedangkan jenis unggahan yang kedua, tidak akan dihapus begitu saja kecuali lewat berbagai pertimbangan. 

"Saya Yahudi dan ada sekelompok orang yang menyangkal bahwa Holocaust pernah terjadi. Saya melihat itu sangat ofensif. Namun pada akhirnya saya percaya platform kami tidak harus menghapusnya," ungkap Zuckerberg. 

"Saya tidak berpikir bahwa mereka melakukan kesalahan itu dengan sengaja," lanjutnya. Dikutip KompasTekno dari Bloomberg, Jumat (20/7), komentar inilah yang mendapat kecaman banyak pihak. Bahkan Zuckerberg dianggap tidak bertanggungjawab atas pengawasan konten yang tersebar di platform buatannya itu. 

Kendati begitu ia menegaskan langkah untuk memblokir atau menghapus unggahan seseorang adalah ketika ia mengunggah sesuatu dengan pemahaman yang melecehkan serta dianggap terlalu ekstrem oleh Facebook. Oleh sebab itu, Facebook lebih memilih untuk memastikan bahwa unggahan yang salah tersebut tidak menjadi viral dan dibaca oleh banyak orang ketimbang menghapus atau memblokir si pemilik akun. (Yudha Pratomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Zuckerberg Dikecam karena Biarkan "Holocaust Denier" di Facebook"




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×