kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bitcoin dan cryptocurrency lainnya terkapar


Selasa, 06 Februari 2018 / 15:13 WIB
Bitcoin dan cryptocurrency lainnya terkapar
ILUSTRASI.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga saham bukan satu-satunya yang jatuh dalam pada transaksi perdagangan kemarin. Bitcoin dan sejumlah cryptocurrency lainnya juga terjungkal pada Senin (6/2).

Berdasarkan data Coindesk, harga bitcoin turun 15% pada hari ini, sementara ethereum turun 20%.

Penurunan harga cryptocurrency terjadi setelah indeks Dow Jones Industrial Average turun lebih dari 1.000 poin pada Senin. Padahal, pada Jumat (2/2), indeks ditutup turun 666 poin.

Permasalahan pada transaksi cryptocurrency mulai muncul pada  Desember. Pada waktu itu, Komisi Sekuritas dan Bursa Efek (SEC) serta FBI mulai menindak dugaan kecurangan dalam penggalangan dana oleh beberapa perusahaan criptocurrency dan trader.

Mata uang digital telah beroperasi tanpa peraturan baku sejak debut bitcoin di tahun 2009. Namun regulator mulai memperhatikan dan memperingatkan investor tentang potensi penipuan dalam transaksi ini. SEC bahkan membentuk Unit Cyber ​​untuk mengejar para tersangka penipuan.

Garrick Hileman, seorang peneliti cryptocurrency di University of Cambridge, mengatakan beberapa bank besar baru-baru ini juga mendorong kembali penggunaan mata uang digital, yang tidak dikeluarkan oleh pemerintah manapun, tidak seperti mata uang tradisional.

"Serentetan berita buruk terus berlanjut untuk cryptocurrency, dengan beberapa bank besar mengumumkan larangan pembelian cryptocurrency dengan kartu kredit," katanya.

Dua negara Asia, yakni China dan Korea Selatan, sama-sama melakukan pelarangan perdagangan cryptocurrency. Sentimen ini, ditambah kekhawatiran tentang pembatasan baru dan rumor mengenai larangan potensial di India, telah memicu volatilitas harga mata uang kripto.

Bitcoin merupakan mata uang virtual yang paling terkenal dan sudah mengalami kenaikan liar pada tahun lalu ke posisi hampir US$ 20.000 sebelum akhirnya terjun pada Desember.

Hileman mengatakan kenaikan dramatis tahun lalu juga dapat berkontribusi terhadap kemunduran pada kripto-kripto lain seperti ethereum.

Sementara itu, mata uang digital populer lainnya, litecoin, turun 10% dalam sehari pada Senin. Ripple juga mengalami penurunan 10%.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×