Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah memanas akhir pekan lalu, sinyal-sinyal perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China bakal mereda tampak jelas terlihat.
Pekan ini, kedua raksasa ekonomi dunia itu saling mengeluarkan pernyataan yang bertujuan untuk meredakan ketegangan perdagangan antara AS dan China.
Apakah perang dagang AS-China bakal benar-benar reda atau bahkan padam? Berikut empat sinyal yang menunjukkan ketegangan perdagangan siap mengendur:
Baca Juga: Perang dagang kian panas, AS jadi kenakan tarif tambahan 5% atas impor China
1. Wakil Perdana Menteri China Liu He: Tiongkok bersedia menyelesaikan perselisihan lewat negosiasi tenang
Senin (26/8), saat berbicara dalam sebuah konferensi teknologi di Chongqing, Wakil Perdana Menteri China Liu He menyatakan, Tiongkok bersedia menyelesaikan perselisihan dagang dengan AS lewat negosiasi yang tenang, dan dengan tegas menentang eskalasi konflik.
"Kami percaya bahwa eskalasi perang dagang tidak menguntungkan bagi China, Amerika Serikat, atau untuk kepentingan rakyat dunia," tegas Liu seperti dikutip Reuters.
2. Presiden AS Donald Trump: AS dan China akan memiliki kesepakatan
Di sela-sela KTT G7 di Biarritz, Prancis, Senin (26/8), Presiden AS Donald Trump menyatakan, China bersedia menyelesaikan sengketa perdagangan melalui "negosiasi yang tenang".
Bahkan, Trump memuji Presiden China Xi Jinping sebagai pemimpin besar. Dan, dia mengatakan, prospek pembicaraan penyelesaian perang dagang adalah perkembangan yang sangat positif bagi dunia.
Baca Juga: Trump: Akan ada kesepakatan perdagangan dengan China
"Tadi malam, China mengajak bertemu petinggi perdagangan kami dan berkata, 'mari kita kembali ke meja'. Jadi, kami akan kembali ke meja, dan saya pikir mereka ingin melakukan sesuatu," kata Trump seperti dilansir Reuters.
Trump menyebut China sedang terluka sangat parah dalam sengketa perdagangan. "Tetapi, mereka (China) mengerti ini (negosiasi) adalah hal yang benar untuk dilakukan," imbuh Trump.
Menurut Trump, proses negosiasi antara negeri Paman Sam dan negeri tembok raksasa akan segera bergulir. "Saya pikir, kami akan memiliki kesepakatan," ujarnya yakin.