kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korut larang warga Malaysia keluar dari wilayahnya


Selasa, 07 Maret 2017 / 17:33 WIB
Korut larang warga Malaysia keluar dari wilayahnya


Sumber: CNBC,Reuters | Editor: Mesti Sinaga


Korea Utara melarang warga Malaysia meninggalkan negara itu pada Selasa (7/3/2017). Langkah ini memicu aksi tit for tat alias saling balas antara kedua negara. Hubungan keduanya pun semakin memanas.

Perseteruan ini berawal dari pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un pada 13 Februari 2013 lalu di Bandara Kuala Lumpur International. Pembunuhan itu dilakukan dengan menggunakan VX nerve agent, bahan kimia dikategorikan oleh PBB sebagai senjata pemusnah massal.

Meski dicegah oleh Korea Utara, namun Malaysia terus mengusut kasus pembunuhan yang diduga melibatkan pihak Korea Utara. Negeri jiran ini mempertanyakan keberadaan tiga orang yang bersembunyi di kedutaan Korea Utara yang diduga terkait dengan pembunuhan Jong Nam.

Polisi Malaysia telah mengidentifikasi 8 warga Korea Utara sehubungan kasus pembunuhan tersebut. Di antara 8 warga Korea Utara yang buron itu, terdapat seorang diplomat senior Korea Utara dan karyawan maskapai penerbangan negara, dua dari tiga orang yang diyakini bersembunyi di kedutaan Korea Utara di Malaysia. Sejauh  ini,  yang ditangkap terkait kasus  ini adalah seorang wanita Vietnam dan seorang wanita Indonesia.

Selasa (7/3/2017) Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengeluarkan larangan sementara bagi Malaysia meninggalkan negara tersebut untuk menjamin keamanan diplomat dan warga Korea Utara di Malaysia.

"Semua warga negara Malaysia di DPRK (Democratic People's Republic of Korea) untuk sementara waktu dilarang meninggalkan negara itu sampai insiden yang terjadi di Malaysia benar-benar diselesaikan," kata Korea Central News Agency yang dikelola pemerintah, mengutip seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Utara.

"Pada periode ini, para diplomat dan warga Malaysia dapat bekerja dan hidup normal di bawah kondisi dan situasi yang sama seperti sebelumnya," imbuh kantor berita tersebut.

Penyanderaan

Malaysia langsung mengutuk tindakan Pyongyang sebagai tindakan penyanderaan, Malaysia pun melarang semua warga Korea Utara meninggalkan negaranya.

"Ini tindakan menjijikkan, secara efektif menahan warga kami sebagai sandera, hal ini betul-betul mengabaikan semua hukum internasional dan norma-norma diplomatik," kata Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam sebuah pernyataan. Najib menambahkan, ia telah memerintahkan diadakannya pertemuan darurat Dewan Keamanan Nasional.

Najib menambahkan, ia juga telah menginstruksikan polisi, "Mencegah semua warga Korea Utara di Malaysia meninggalkan negara ini sampai kita yakin keselamatan dan keamanan semua warga Malaysia di Korea Utara."

Sebelum terjadinya pembunuhan tersebut, Korea Utara bisa menghitung Malaysia sebagai salah satu dari beberapa temannya di luar China. Tapi tampaknya hubungan keduanya sudah berubah, setelah Malaysia menghentikan kebijakan bebas visa dan Senin kemarin (6/3/2017) mengusir duta besar Korea Utara untuk Malaysia untuk tujuan kenetralan penyelidikan pembunuhan Kim Jong Nam.

Menurut seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Malaysia, saat ini ada 11 warga Malaysia di Korea Utara, termasuk tiga orang staf kedutaan, enam orang anggota keluarga, dan dua orang lainnya.

Sementara itu terdapat ratusan warga Korea Utara yang diyakini berada di Malaysi, kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa dan pekerja. Namun bagaimana pun, fokus Malaysia adalah staf kedutaan besar.

"Kami berusaha secara fisik mengidentifikasi semua staf kedutaan yang ada di sini," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Nur Jazlan Mohamed kepada wartawan di luar gedung Kedutaan Besar Korea Utara.


Dia mengatakan, staf kedutaan Korea Utara tidak akan diizinkan meninggalkan kedutaan, "sampai kita mengetahui secara pasti jumlah mereka dan di mana mereka berada".

Pada sore hari ini, polisi Malaysia telah memindahkan pita dan mobil polisi yang memblokir jalan masuk kedutaan Korea Utara seiring meredanya ketegangan.

Tak ada serangan

Berbicara di sebuah konferensi pers di Kuala Lumpur, Selasa (7/3/2017, Kepala Kepolisian Malaysia mengatakan, tiga dari orang-orang Korea Utara yang dicari sehubungan dengan pembunuhan itu bersembunyi di kedutaan di ibukota Malaysia.

"Berapa lama lagi mereka ingin bersembunyi di kedutaan ... itu hanyalah masalah waktu sebelum mereka keluar," kata Kepala Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar.

"Kami tidak akan menyerang gedung kedutaan, kami akan menunggu mereka keluar," kata Khalid.

Selain menyatakan adanya tersangka yang bersembunyi di kedutaan, polisi juga mengatakan, empat warga Korea Utara lainnya meninggalkan Malaysia beberapa waktu setelah pembunuhan itu.

Satu-satunya tersangka Korea Utara yang ditangkap telah dideportasi pada hari Jumat karena tidak cukup bukti.

Pejabat Amerika Serikat dan intelijen Korea Selatan menduga agen-agen Korea Utara berada di balik pembunuhan Kim Jong Nam, yang telah tinggal di Macau di bawah perlindungan China. Jong Nam diduga dibunuh karena telah berbicara secara terbuka menentang dinasti keluarganya yang menjadi penguasa di Korea Utara.

Korea Utara sendiri menyangkal bahwa orang yang meninggal itu adalah saudara tiri pemimpin Kim Jong Un. Korea Utara juga menyatakan korban meninggal karena serangan jantung.

Sejauh ini tidak ada keluarga terdekat yang secara resmi mengklaim jenazah korban pembunuhan tersebut. Namun Kepala Kepolisian Malaysia mengatakan, ia yakin akan memperoleh sampel DNA untuk secara resmi mengidentifikasi pria yang terbunuh tersebut.
 




TERBARU

[X]
×