kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Layanan online banking HSBC diserang hacker


Minggu, 31 Januari 2016 / 18:38 WIB
Layanan online banking HSBC diserang hacker


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

LONDON. Ada-ada saja ulah jahil peretas alias hacker di dunia maya. Kali ini, HSBC yang ketiban sial. Layanan online banking bank multinasional yang berbasis di London, Inggris, tersebut putus setelah diserang aksi peretas.

Sejumlah nasabah yang merasa dirugikan karena terputusnya layanan online banking HSBC pun naik pitam. Mereka bahkan menyampaikan keluhannya hingga ke media sosial Twitter.

"Putusnya layanan online banking kali ini lebih membuat frustrasi. Karena, terjadi di hari terakhir di Januari," ujar Lokesh-Kumar R dalam cuitannya, seperti dilansir Bloomberg.

HSBC sendiri, lewat akun Twitter resmi perusahaan, menyampaikan permohonan maafnya kepada pelanggan. HSBC mengatakan, akibat aksi peretas ini, pelanggan gagal melakukan transaksi pada layanan online banking.

Namun, di sisi lain, HSBC berhasil mempertahankan sistem terhadap pelanggaran data potensial. "Sistem kami berusaha menolak serangan dan kami terus memantau situasi dengan otoritas," kata HSBC.

Sistem menolak ketika peretas mencoba mencegah nasabah melakukan layanan online banking. Selain itu, lalu lintas web juga padat, sehingga sistem menjadi terputus. Ini merupakan kegagalan layanan online banking yang kedua kalinya dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Ironisnya, kegagalan kali ini datang tepat pada hari terakhir di bulan pertama tahun ini.

Padahal, tidak sedikit transaksi penting yang harus dilakukan nasabah yang bekerja pada hari itu, seperti pembayaran tagihan, termasuk tenggat waktu pembayaran pajak. Sedangkan hari Minggu (31/1) adalah hari terakhir untuk mengajukan formulir pajak self assessment secara online.

Layanan online banking HSBC yang terganggu peretas ini terjadi hanya beberapa hari setelah MPS menyebutkan, bank terbesar di Inggris harus merogoh kocek lebih dalam untuk investasi sistem Teknologi Informasi (TI) dan memperkerjakan direksi yang lebih memahami komputasi.

Dengan demikian, MPS mengatakan, rangkaian gangguan teknologi seperti ini tidak perlu terjadi lagi. Asal tahu saja, menurut MPS, Royal Bank of Scotland, Barclays dan HSBC telah menderita gangguan pada sistem pembayaran mereka, mulai dari kesalahan pengguna dalam proses transaksi itu sendiri.

Total jutaan pelanggan mengaku mengalami gangguan layanan dimana sistem menolak akses mereka terhadap layanan dasar, seperti mengirim dan menerima pembayaran, bahkan untuk sekadar masuk ke akun mereka masing-masing untuk mengecek transaksi keuangan mereka.

Pada Agustus 2015 lalu, sistem pembayaran HSBC terputus yang berarti pelanggan tidak bisa melakukan pengiriman uang. Kesalahan juga terjadi saat hari gajian dan menjelang hari libur bank.

Andrew Tyrie MP, orang yang cukup berpengaruh di Komite Treasury menuturkan, telah menegur pihak bank terkait. Ia mendesak direksi bank terkait untuk melakukan tindakan lebih untuk mengatasi bencana tersebut.

HSBC melayani 17 juta pelanggan di Inggris. Namun, hingga kini, manajemen perusahaan belum mengatakan berapa banyak orang yang terkena dampak dari serangan peretas tersebut. Yang pasti, manajemen menegaskan, data pribadi nasabah masih aman.

Manajemen juga menjelaskan bahwa saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan pihak penegak hukum untuk mengejar orang yang harus bertanggungjawab dengan serangan itu. Sementara itu, manajemen perusahaan menyarankan agar nasabah juga mengunjungi kantor cabang terdekat untuk transaksi yang sifatnya mendesak.

"Saat ini, layanan internet dan mobile banking HSBC telah pulih sebagian dan kami terus bekerja untuk memulihkan layanan secara penuh. Kami terus berusaha bertahan dari serangan, dan memonitor situasi dengan otoritas. Kami mohon maaf atas gangguan dan ketidaknyamanan yang mungkin telah membuat nasabah tidak bisa mengakses layanan," kata seorang juru bicara HSBC.

Setelah pukul 9 malam waktu setempat, kemarin, HSBC mengumumkan bahwa layanannya telah pulih kembali dan dapat digunakan seperti sediakala. "Layanan internet dan mobile banking saat ini telah pulih sepenuhnya. Terimakasih atas kesabaran Anda dan lagi kami mohon maaf atas gangguan ini," pungkas juru bicara HSBC.




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×