Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi
Varroc Engineering berkembang menjadi produsen komponen otomotif berbahan plastik di India. Bisnis Varroc cukup lancar dengan banyak memasok komponen ke Bajaj Group. Namun ini menjadi risiko tersendiri lantaran Varroc terlalu bergantung pada Bajaj. Komponen berbahan baku plastik juga tidak memiliki margin tebal. Tarang Jain pun memutar otak untuk memperbesar bisnis dengan menjalankan langkah berani lewat akuisisi sejumlah perusahaan.
Industri komponen otomotif berhasil membawa Tarang Jain meraih kesuksesan. Ia kini masuk ke dalam golongan miliarder dunia dengan kekayaan pribadi yang ditaksir Forbes mencapai US$ 1 miliar. Kekayaan tersebut berkat kapal bisnis Varroc Group yang ia dirikan.
Didorong kecintaannya terhadap industri otomotif, ia terus membesarkan Varroc untuk memenuhi permintaan dari para perakit kendaraan. Namun rupanya, ia merasa belum puas dengan kesuksesan yang telah diraih di dalam negeri. Ia melihat masih ada kekurangan dalam portofolio bisnis yang ia jalankan.
Yang paling mencolok adalah Varroc masih memiliki ketergantungan yang sangat tinggi baik pada konsumen yang dituju maupun jenis produk. Varroc sangat tergantung pada penjualan ke Bajaj Auto dengan kontribusi penjualan terbesar bagi Varroc. Ini tentunya tak baik karena akan membuat risiko bisnisnya makin besar jika hanya bergantung pada satu perusahaan saja.
Hal yang sama juga berlaku dari sisi produk ketika Varroc masih sangat mengandalkan penjualan komponen berbahan plastik polimer. Selain risikonya besar, margin yang didapat dari penjualan produk seperti ini rupanya tidak terlalu tebal. Meski secara kuantitas, permintaan di pasaran amat besar.
Karena masih memiliki ketergantungan dalam berbisnis ini membuat pertumbuhan Varroc pun bisa dibilang tidak begitu impresif. Kenaikan angka penjualan yang dicapai perusahaan milik Tarang tiap tahun rata-rata hanya tumbuh mencapai satu digit.