kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,33   -7,16   -0.78%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Utang 30 perusahaan baja dunia membengkak


Kamis, 18 Agustus 2016 / 18:48 WIB
Utang 30 perusahaan baja dunia membengkak


Sumber: Reuters | Editor: Rizki Caturini

LONDON. Total utang perusahaan-perusahaan baja top dunia mencatatkan rekor tertinggi yaitu sebesar US$ 150 miliar menurut catatan Ernst & Young. Ketersediaan pasokan yang berlebihan di pasar dan pelemahan harga baja menjadi beberapa faktor utama yang menyebabkan lesunya geliat perusahaan-perusahaan baja dunia.

Tata Steel misalnya kini tengah membicarakan konsolidasi dengan konglomerat Jerman, Thyssenkrupp untuk mencari jalan keluar di tengah industri yang sedang lesu. Thyssenkrupp merupakan perusahaan baja terbesar ke-16 dunia berdasarkan jumlah produksinya. Thyssenkrupp sampai menjualan aset real estate untuk menambah modal dan sedang dalam pembicaraan untuk merger dengan Tata Steel .

Pada akhir Juni 2016, Thyssenkrupp memiliki utang € 4,77 miliar, jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu sebesar € 4,39 miliar. Sementara itu, perusahaan baja terbesar dunia, ArcelorMittal tengah berusaha untuk menyelesaikan utang mereka senilai US$ 3 miliar melalui right issue. Tidak hanya itu, perusahaan ini juga sudah menjual sahamnya di perusahaan baja spesialis otomotif di Spanyol, Gestamp April lalu senilai US$ 1 miliar.

Usaha tersebut ternyata cukup efektif dalam mengurangi jumlah utang ArcelorMittal di kuartal II menjadi US$ 12,7 miliar dari sebelumnya US$ 17,3 miliar di kuartal I.

Ernst & Young melaporakan dalam pernyataan tertulis, utang jumbo perusahaan-perusahaan baja ini merupakan buah dari usaha mereka untuk memenangkan kue pasar. Terutama sektor baja di China yang telah menambahkan miliaran ton kapasitas mereka sejak 2000 dan menyumbang kelebihan kapasitas global sebesar 700 juta ton.

Maka tidak heran ketika utang dari 30 perusahaan baja terbesar di dunia tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan utang dari industri baja China yang diperkirakan senilai US$ 500 miliar. Untuk itulah China berjanji akan mengurangi kapasitas mereka sebesar 45 juta ton tahun ini. Akan tetapi pengurangan pada tujuh bulan pertama ini hanya sebesar 47% dari target yang sudah ditetapkan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×