kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

17 tahanan tewas dalam kerusuhan di penjara Venezuela


Sabtu, 02 Mei 2020 / 13:28 WIB
17 tahanan tewas dalam kerusuhan di penjara Venezuela
ILUSTRASI. A hand is seen over the national flag during a protest against Venezuelan President Nicolas Maduro's government in Caracas, Venezuela, March 12, 2019. REUTERS/Carlos Jasso TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  CARACAS. Setidaknya 17 tahanan di penajara Venezuela tewas pada hari Jumat (1/5) ketika mereka berusaha melarikan diri selama kerusuhan berlangsung, menurut sebuah laporan inteligen.

Mengutip Reuters, Sabtu (2/5), Laporan Pengawal Nasional mencatat bahwa tentara menembaki sekelompok tahanan bersenjata ketika mereka berusaha keluar dari pintu utama penjara Los Llanos di negara bagian Portugal tengah.

Seorang petugas dengan megaphone kemudian bernegosiasi dengan para tahanan dan mereka setuju untuk mundur.

Baca Juga: Harga minyak naik menuju US$ 27 per barel karena OPEC+ mulai memangkas produksi

Laporan tersebut juga menuliskan bahwa jumlah kematian di dalam penjara jauh lebih banyak. Hal itu dibenarkan anggota parlemen Maria Martinez kepada Reuters bahwa lebih dari 40 orang diketahui telah tewas.

Martinez, yang tinggal di ibukota negara bagian terdekat Guanare, mengatakan, kerusuhan itu diakibatkan oleh otoritas penjara yang melarang kerabat narapidana membawakan mereka makanan, seperti kebiasaan di penjara-penjara Venezuela.

Menteri penjara Venezuela, Iris Varela, dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar lokal, membenarkan ada insiden di penjara dan direktur penjara itu telah ditembak dan dilukai, tetapi dia tidak memberikan rincian lebih lanjut atau korban jiwa.

Baca Juga: Venezuela rela buka brankas emas untuk amankan pasokan bensin

Kerusuhan mematikan merupakan hal biasa di penjara-penjara Venezuela, di mana para narapidana seringkali secara terbuka memegang senjata.

Human Rights Watch dalam sebuah laporan tahun ini mengatakan penjara-penjara di negara itu banyak disusupi korupsi, keamanan yang tidak memadai, dan kepadatan penduduk.




TERBARU

[X]
×