Penulis: Virdita Ratriani
Dirangkum dari pemberitaan Kompas.com (23/3/2018), Denmark sendiri selama ini dikenal memiliki pemerintahan yang stabil, angka korupsi yang rendah, dan akses terhadap pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.
Negara di Eropa ini memang memiliki pajak yang tergolong tinggi di dunia, tapi mayoritas warga Denmark merasa tak keberatan membayarnya. Mereka yakin pajak akan menciptakan masyarakat yang lebih baik. Yang terpenting adalah orang Denmark memiliki sebuah konstruksi budaya yang disebut "hygge" (dibaca huge). Hygge merujuk pada interaksi sosial berkualitas tinggi.
Hal tersebut adalah sesuatu yang terjadi ketika kita merasa aman, seimbang, dan berbagi pengalaman harmoni. Mungkin perasaannya sama seperti saat kita ngopi bersama teman di depan api unggun atau piknik di tamaan saat musim panas.
Bagi orang Denmark, Natal adalah waktu paling "hyggelig" dalam setahun. Orang Denmark juga sangat menghargai kebersamaan bersama keluarga dan teman.
Baca Juga: Lama tak terlihat, Pangeran Charles muncul membawa solusi mengatasi pemanasan global
Swiss
Dirangkum dari laman resmi Kementerian Luar Negeri, Swiss merupakan negara landlocked yang makmur di Eropa Barat.
Kekuatan Swiss dalam politik internasional terletak pada statusnya sebagai negara netral dan depository state (negara penyimpan) perjanjian-perjanjian internasional serta peran aktif negara tersebut dalam hubungan dan kerja sama internasional.
Sebagai negara kecil dan dikelilingi oleh negara-negara Uni Eropa, Swiss berusaha untuk memainkan peran dan menunjukkan pengaruhnya di kawasan. Di bidang ekonomi, kekuatannya terletak pada inovasi teknologi, industri, dan perbankan.