kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2.153 orang terkaya dunia mengendalikan lebih banyak uang dari 4,6 miliar termiskin


Senin, 20 Januari 2020 / 10:32 WIB
2.153 orang terkaya dunia mengendalikan lebih banyak uang dari 4,6 miliar termiskin
ILUSTRASI. Bos Amazon Jeff Bezos dan Bos Microsoft Bill Gates


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  NAIROBI. Badan amal Oxfam yang bermarkas di Nairobi, Kenya merilis data yang mencegangkan dunia. Menurut Oxfam, sebanyak 2.153 orang terkaya dunia saat ini mengendalikan lebih banyak uang dari pada 4,6 miliar orang termiskin di dunia bila digabungkan pada tahun 2019.

Sementara pekerjaan yang tidak dibayar atau kurang dibayar terhadap para wanita dan perempuan menambah tiga kali lebih banyak pada ekonomi global setiap tahun daripada industri teknologi, kata Oxfam pada hari Senin seperti dilansir Reuters .

Baca Juga: Warren Buffett menghabiskan 80% waktunya untuk membaca, ini 9 buku favoritnya.

Badan amal yang bermarkas di Nairobi itu mengatakan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan menjelang Forum Ekonomi Dunia tahunan para pemimpin politik dan bisnis di Davos, Swiss, juga merilis bahwa perempuan di seluruh dunia bekerja 12,5 miliar jam bila digabungkan setiap hari tanpa bayaran atau pengakuan.

Dalam laporan "Time to Care", Oxfam mengatakan memperkirakan bahwa pekerjaan perawatan yang tidak dibayar oleh wanita menambah setidaknya US$ 10,8 triliun per tahun dalam nilai ekonomi dunia  atau tiga kali lebih banyak dari industri teknologi.

“Penting bagi kita untuk menggarisbawahi bahwa mesin ekonomi tersembunyi yang kita lihat adalah pekerjaan perawatan wanita yang tidak dibayar. Dan itu perlu diubah, ” ujar Amitabh Behar, CEO Oxfam India, kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Baca Juga: Rahasia Bill Gates membangun kekayaan meskipun telah pensiun 20 tahun lalu

Untuk menyoroti tingkat ketimpangan dalam ekonomi global, Behar mengutip kasus seorang wanita bernama Buchu Devi di India yang menghabiskan 16 hingga 17 jam sehari melakukan pekerjaan seperti mengambil air setelah berjalan kaki 3 km, memasak, menyiapkan anak-anaknya untuk sekolah dan bekerja di pekerjaan dengan bayaran rendah.

"Dan di satu sisi Anda melihat miliarder yang semuanya berkumpul di Davos dengan pesawat pribadi, jet pribadi, gaya hidup super kaya," katanya.

“Buchu Devi ini bukan satu orang. Saya di India bertemu dengan para wanita ini setiap hari, dan ini adalah kisah di seluruh dunia. Kita perlu mengubah ini, dan tentu saja mengakhiri ledakan miliarder ini. ”

Baca Juga: Bill Gates dan Elon Musk berhenti dari kebiasaan buruk ini sebelum menjadi sukses

Behar mengatakan bahwa untuk memperbaiki hal ini, pemerintah harus memastikan di atas segalanya bahwa orang kaya membayar pajak mereka, yang kemudian harus digunakan untuk membayar fasilitas seperti air bersih, perawatan kesehatan, dan sekolah yang lebih berkualitas.

“Jika Anda hanya melihat ke seluruh dunia, lebih dari 30 negara menyaksikan protes. Orang-orang di jalan dan apa yang mereka katakan? - Agar mereka tidak menerima ketidaksetaraan ini, mereka tidak akan hidup dengan kondisi seperti ini, ”katanya.




TERBARU

[X]
×