kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

3 Kota di China dengan 6 juta penduduk lockdown, demi basmi kasus COVID-19


Kamis, 28 Oktober 2021 / 20:15 WIB
3 Kota di China dengan 6 juta penduduk lockdown, demi basmi kasus COVID-19
ILUSTRASI. Seorang pekerja medis dengan pakaian pelindung mengambil swab dari seorang pria selama pengujian massal di Distrik Huichuan, menyusul kasus baru COVID-19 di Zunyi, Provinsi Guizhou, China, 23 Oktober 2021. cnsphoto via REUTERS


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menempatkan kota ketiga di bawah penguncian alias lockdown pada Kamis (28/10) untuk membendung lonjakan kasus COVID-19. 

Saat ini, sekitar enam juta orang di tiga kota ada di bawah perintah untuk tinggal di rumah karena China mengejar nol kasus COVID-19 sebelum Olimpiade Musim Dingin 2022.

China telah mengambil pendekatan tanpa toleransi terhadap virus corona sejak pertama kali muncul di China Tengah pada akhir 2019, membasmi gejolak yang muncul dengan penutupan perbatasan, penguncian, dan karantina yang ketat.

Meskipun langkah-langkah garis keras telah membuat jumlah kasus baru jauh lebih rendah dari kebanyakan negara, negara terpadat di dunia itu saat ini bergulat dengan wabah kecil di setidaknya 11 provinsi.

Baca Juga: Perangi wabah baru COVID-19, sejumlah kota di China dalam status pra-perang

Kebangkitan wabah itu mendorong para pejabat pada pekan ini untuk mengunci Kota Lanzhou dengan populasi lebih dari empat juta dan Ejin di Wilayah Mongolia Dalam.

Setelah mengonfirmasi satu kasus baru, Kota Heihe, Provinsi Heilongjiang melakukan penguncian pada Kamis (28/10), memerintahkan orang untuk tinggal di rumah dan melarang penduduk meninggalkan kota kecuali dalam keadaan darurat, menurut pernyataan pemerintah setempat.

Kota, yang berbatasan dengan Rusia di Utara, itu juga telah mulai menguji 1,6 juta penduduk dan melacak kontak dekat dari orang yang terinfeksi virus corona, Pemerintah Heihe mengungkapkan dalam pernyataan, seperti dikutip Channel News Asia.

Media lokal melaporkan, Pemerintah Heihe menghentikan sementara layanan bus dan taksi dan kendaraan tidak diizinkan meninggalkan kota.

Baca Juga: Berantas lonjakan kasus COVID-19, China lockdown kota berpenduduk 4 juta orang ini



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×