Sumber: CNBC | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Sebuah kericuhan meletus Selasa, (7/1) pada prosesi pemakaman Jenderal top Iran yang tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) minggu lalu, menewaskan 35 orang dan melukai 48 lainnya, televisi pemerintah Iran melaporkan.
Menurut laporan itu, kericuhan terjadi di Kerman, kota kelahiran Pengawal Revolusi Jenderal Qassem Soleimani, saat prosesi pemakaman berlangsung. Video awal yang diposting online menunjukkan orang-orang terbaring tak bernyawa di jalan, yang lain berteriak dan mencoba memberi bantuan kepada mereka.
Baca Juga: Soleimani dimakamkan, Iran: Kematian bagi Amerika, semua pasukan AS adalah teroris
TV pemerintah Iran memberitakan korban dalam laporan daringnya, tanpa menyebutkan dari mana informasi itu diperoleh. Pirhossein Koulivand, kepala layanan medis darurat Iran, sebelumnya berbicara melalui telepon ke TV pemerintah dan mengkonfirmasi penyerbuan itu terjadi.
"Sayangnya karena kericuhan itu, beberapa rekan kami telah terluka dan beberapa telah tewas selama prosesi pemakaman," katanya seperti dilansir CNBC. Namun sejauh ini belum jelas darimana berasal penyerbuan itu dan siapa pelakunya.
Sebuah prosesi di Teheran pada hari Senin menarik lebih dari 1 juta orang di ibukota Iran, memadati jalan utama dan jalan-jalan samping di Teheran.
Baca Juga: Hubungan memanas, AS tolak visa Menlu Iran untuk hadiri acara PBB di New York
Pemimpin Garda Revolusi Iran pada hari Selasa mengancam akan membakar tempat-tempat yang didukung oleh Amerika Serikat atas pembunuhan seorang jenderal top Iran dalam serangan udara AS minggu lalu, memicu seruan dari kerumunan pendukung "Kematian bagi Israel!"