kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.829   1,00   0,01%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

37% Portofolio Berkshire Hathaway Ada pada 2 Saham Pembagi Dividen Ini


Kamis, 03 April 2025 / 20:50 WIB
37% Portofolio Berkshire Hathaway Ada pada 2 Saham Pembagi Dividen Ini
ILUSTRASI. Ketua Berkshire Hathaway Warren Buffett berjalan melalui ruang pameran saat para pemegang saham berkumpul untuk mendengar dari investor miliarder itu pada pertemuan tahunan pemegang saham Berkshire Hathaway Inc di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, 4 Mei 2019.


Sumber: The Motley Fool | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Portofolio investasi Berkshire Hathaway, perusahaan milik Warren Buffett, menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada dua saham dividen utama di indeks S&P 500. 

Meskipun Berkshire Hathaway tidak membayar dividen kepada pemegang sahamnya, Warren Buffett dikenal sebagai pendukung perusahaan yang rutin membagikan dividen kepada investornya. 

Saat ini, 37% dari total portofolio saham Berkshire terdiri dari dua perusahaan utama, yaitu Apple dan American Express.

Baca Juga: Warren Buffett Pangkas Kepemilikan 3 Saham Ini pada Kuartal IV-2024, Apa Alasannya?

Apple telah menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar bagi Berkshire Hathaway. Meskipun hasil dividennya relatif kecil, sekitar 0,5% pada harga saham saat ini, Apple tetap memberikan kontribusi besar dalam bentuk pembayaran dividen. 

Pada laporan terakhir, Berkshire tercatat memiliki 300 juta saham Apple, yang setara dengan 23% dari total portofolio sahamnya. 

Dengan dividen tahunan sebesar US$ 1 per saham, kepemilikan ini diperkirakan menghasilkan pendapatan dividen sebesar US$ 300 juta dalam satu tahun.

Apple telah secara konsisten meningkatkan dividennya setiap tahun sejak 2012. Namun, Berkshire Hathaway telah mengurangi kepemilikannya di Apple secara signifikan sejak awal 2024, menjual lebih dari 615,5 juta lembar saham atau sekitar 67% dari kepemilikan sebelumnya. 

Baca Juga: Begini Cara Warren Buffett Melindungi Diri Saat Inflasi

Meskipun demikian, Apple masih tetap menjadi kepemilikan saham terbesar dalam portofolio Berkshire, menunjukkan bahwa Buffett dan timnya masih memiliki keyakinan terhadap perusahaan tersebut.

Penjualan saham Apple ini juga membantu Berkshire mengumpulkan posisi kas dan obligasi jangka pendek yang kini mencapai lebih dari US$ 334 miliar, memberi perusahaan fleksibilitas dalam mencari peluang investasi baru.

Selain Apple, American Express menjadi saham terbesar kedua dalam portofolio Berkshire Hathaway, mencakup sekitar 14% dari total kepemilikan saham. Buffett telah lama mengapresiasi perusahaan ini, terutama dalam aspek merek globalnya dan dividen yang stabil.

American Express memiliki model bisnis yang berbeda dibandingkan dengan jaringan kartu kredit lainnya seperti Visa dan Mastercard. Perusahaan ini mengenakan biaya tahunan kepada sebagian besar pemegang kartunya, dengan 70% dari akuisisi kartu baru pada 2024 berasal dari produk berbasis biaya. 

Model ini menciptakan loyalitas pelanggan serta pendapatan berulang dengan tingkat pembaruan yang tinggi.

Pendapatan biaya American Express meningkat 19% dari tahun ke tahun pada kuartal keempat 2024, sementara pendapatan keseluruhan naik 10% dan laba per saham tumbuh 16%. 

Baca Juga: Sukses di Segala Bidang Seperti Warren Buffett, Ini 6 Tips yang Bisa Anda Coba

Perusahaan ini menargetkan pelanggan dari segmen ekonomi atas yang cenderung memiliki daya beli tinggi, terutama dalam sektor perjalanan dan hiburan. Segmen ini dinilai lebih tahan terhadap tantangan ekonomi seperti inflasi.

Keunggulan lain dari American Express adalah model bisnis loop tertutupnya, di mana perusahaan berfungsi sebagai penerbit kartu sekaligus penyedia layanan perbankan. 

Hal ini memungkinkan American Express memperoleh pendapatan tambahan dari berbagai produk perbankan, termasuk pendapatan bunga bersih yang meningkat 18% pada 2024 menjadi $4 miliar.

Selain itu, American Express tengah berupaya menarik pelanggan dari generasi milenial dan Gen Z, yang saat ini menjadi kelompok pengguna terbesar berdasarkan jumlah pengeluaran. 

Baca Juga: Para Pria Wajib Tahu, Ini 7 Pelajaran Hidup Penting dari Warren Buffett

Dengan strategi ini, perusahaan berharap dapat terus mendorong pertumbuhan bisnisnya di masa depan.

Sebagai tambahan, American Express memberikan dividen yang terus meningkat dengan hasil sekitar 1% pada harga saham saat ini, menjadikannya pilihan menarik bagi investor jangka panjang yang mencari pendapatan pasif.



TERBARU

[X]
×