Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
4. Persyaratan Pembiayaan Predatory yang Membuat Anda Terjebak dalam Siklus Utang
Untuk membuat kendaraan baru yang semakin mahal tampak terjangkau, dealer dan perusahaan pembiayaan telah memperpanjang jangka waktu pinjaman hingga jangka waktu yang tidak terpikirkan satu generasi sebelumnya.
Pinjaman yang dulunya biasanya berjangka 3-4 tahun kini telah diperpanjang menjadi 6-7 tahun untuk banyak pembelian mobil baru.
Perpanjangan jangka waktu ini menimbulkan beberapa masalah keuangan. Pertama, bunga yang dibayarkan jauh lebih besar selama masa pinjaman. Kedua, sering kali menyebabkan ekuitas negatif, di mana Anda berutang lebih banyak pada kendaraan daripada nilainya selama sebagian besar periode kepemilikan.
Posisi ini membuat penjualan atau tukar tambah mobil menjadi sulit tanpa menghasilkan uang tambahan.
Industri pembiayaan mobil kini secara rutin melihat Konsumen menukar kendaraan dengan ekuitas negatif dan mengalihkan saldo tersebut ke pinjaman baru. Hal ini menciptakan spiral utang yang sangat berbahaya bagi kelas menengah, yang menghadapi banyak tuntutan.
Para ahli keuangan menyarankan agar utang transportasi dibatasi baik dari segi jangka waktu maupun persentase pendapatan, yang merupakan pedoman yang sulit diikuti dalam pembelian kendaraan baru.
Tonton: Jumlah Kelas Menengah Turun, ADB Prediksi Ekonomi RI Terganggu, Siapa Kelas Menengah?
5. Membayar Harga Premium untuk Fitur yang Jarang Anda Gunakan
Kendaraan modern hadir dengan teknologi dan fitur yang secara signifikan meningkatkan biayanya. Produsen menggabungkan fitur-fitur ini ke dalam paket yang dapat menambah ribuan dolar pada harga beli.
Premi untuk menjadi pemilik pertama yang mengakses fitur-fitur ini jarang memberikan nilai yang setara.
Paket teknologi, khususnya, terdepresiasi bahkan lebih cepat daripada komponen mekanis kendaraan. Sistem infotainment terbaru yang menambahkan US$ 2.000 pada harga mobil baru mungkin merupakan perlengkapan standar atau usang dua tahun kemudian.
Studi tentang perilaku pemilik kendaraan secara konsisten menunjukkan bahwa banyak fitur premium tetap tidak digunakan setelah fitur barunya memudar.
Dengan membeli kendaraan bekas, pembeli kelas menengah seringkali bisa mendapatkan fitur premium yang sama dengan diskon besar setelah pemilik pertama menanggung beban depresiasi awal. Pendekatan ini memberikan fungsionalitas dan kemewahan yang hampir identik dengan biaya yang jauh lebih rendah.